Bandung (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bakal memanfaatkan kompetisi sepak bola Piala Dunia U-20 pada 2021 untuk memulihkan perekonomian dari dampak pandemi COVID-19.
Kepala Disparbud Kabupaten Bandung Yosep Nugraha mengatakan kompetisi olahraga internasional itu memang sangat berpotensi besar meningkatkan ekonomi, karena sepak bola merupakan industri.
"Ajang itu akan berdampak pada kebutuhan merchandise (barang dagangan), akomodasi, kuliner, ini harus dimanfaatkan oleh entitas ekonomi kita," kata Yosep saat dihubungi di Bandung, Jumat.
Untuk memperkuat itu, ia juga bakal menggandeng dinas terkait lainnya seperti Dinas Industri dan Perdagangan serta Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), untuk dapat menyiapkan permintaan dalam sektor ekonomi kreatif.
"Jadi, event dunia ini harus kita tangkap sebagai titik tolak kemajuan UMKM," katanya.
Dalam gelaran sepak bola internasional itu, pihaknya ditunjuk sebagai tim penyelenggara lokal. Sejauh ini, kata dia, proses yang dilakukannya masih dalam tahap sosialisasi sehingga masyarakat mempersiapkan diri menyambut gelaran itu sesuai dengan pemberdayaan masing-masing.
"Terkait dengan sektor wisata, kita sudah koordinasi dengan para pelaku usaha, sudah disampaikan bahwa kita akan jadi tuan rumah," katanya.
"Oleh karena itu, seluruh pelaku usaha pariwisata berbenah diri meningkatkan kualitas layanan maupun produk kepariwisataan," tambahnya.
Kabupaten Bandung ditunjuk sebagai salah satu lokasi tuan rumah Piala Dunia U-20, khususnya Stadion Si Jalak Harupat yang bakal menjadi lokasi pertandingan.
Baca juga: Pemkab Bandung targetkan Piala Dunia U-20 di SJH dongkrak ekonomi-pariwisata
Baca juga: Stadion Si Jalak Harupat Bandung dari Asian Games menuju Piala Dunia
Baca juga: Presiden FIFA mengaku prihatin dengan penundaan kualifikasi Piala Dunia
Pemkab Bandung: Piala Dunia U20 bisa pulihkan ekonomi dari pandemi corona
Jumat, 25 September 2020 15:38 WIB