Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan terkoreksi seiring rilis data inflasi Agustus 2020.
IHSG dibuka menguat 0,96 poin atau 0,02 persen ke posisi 5.239,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,19 poin atau 0,14 persen menjadi 825,37.
"Kami proyeksi IHSG pada perdagangan hari ini akan melemah," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.
Semalam bursa AS ditutup variatif. Kinerja pada Agustus tahun ini menjadi yang terbaik bagi S&P 500 sejak 1986 dan bagi Dow Jones sejak 1984 serta Nasdaq kembali mencetak level tertinggi.
Dari Asia, perdagangan kemarin beberapa bursa utama Asia ditutup variatif. Sementara IHSG ditutup turun 2,02 persen ke level 5.238 ditengah jual bersih asing sebesar Rp1,8 triliun di pasar reguler. Pelaku pasar mencermati "rebalancing" pengurangan bobot Indonesia pada indeks MSCI.
PMI manufaktur Indonesia pada Agustus telah kembali ke level 50,8 dari sebelumnya 46,9. Kemudian akan disusul rilis data PMI manufaktur China pada Agustus China yang diperkirakan mencapai 52,6.
Menjelang siang akan rilis data inflasi Indonesia Agustus 2020 dengan prediksi konsensus Trading Economic 0,01 persen (mom) atau 1,4 persen (yoy).
Kendati diproyeksi positif namun bila data inflasi menunjukkan angka negatif, maka Indonesia kembali deflasi dua bulan berturut-turut. Hal itu dapat menjadi indikator ekonomi yang belum pulih.
Dari AS, nanti malam juga akan rilis data PMI manufaktur Agustus yang diperkirakan mencapai 53,6.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 14,24 poin atau 0,06 persen ke 23.154, indeks Hang Seng naik 19,87 poin atau 0,08 persen ke 25.196,92, dan indeks Straits Times menguat 16,35 atau 0,65 ke 2.516,16.
Baca juga: IHSG Selasa dibuka menguat 0,96 poin ke posisi 5.239,45
Baca juga: IHSG BEI turun dua persen dipicu aksi jual asing
Baca juga: IHSG BEI awal pekan berpotensi naik sejalan positifnya bursa regional
IHSG BEI diperkirakan terkoreksi seiring rilis data inflasi Agustus
Selasa, 1 September 2020 9:41 WIB