Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup melemah terimbas kisruh antara Amerika Serikat dan China.
Rupiah ditutup melemah 23 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.648 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.625 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan, kisruh AS-China masih menjadi kekhawatiran pasar hari ini.
"Kisruh ini takutnya akan menganggu hubungan dagang kedua negara yang bisa merembet ke negara lainnya yang berhubungan dengan kedua negara tersebut," ujar Ariston.
Selain itu, gagalnya kesepakatan persetujuan tambahan paket bantuan COVID-19 di AS dan penularan COVID-19 yang masih terus meningkat, menjadi sentimen negatif bagi rupiah.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.600 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.600 per dolar AS hingga Rp14.695 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.750 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.647 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah menguat seiring membaiknya data tenaga kerja AS
Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat 25 poin menjadi Rp14.600 per dolar AS
Baca juga: Kurs rupiah di akhir pekan melemah seiring meningkatnya kekhawatiran pasar