Jakarta (ANTARA) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi Indonesia akan memasuki era hampir normal virus Corona (COVID-19) pada Juni 2020.
Pendiri LSI Denny JA dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu, mengatakan, hal itu terjadi dengan asumsi aneka protokol kesehatan yang digariskan WHO dan pemerintah RI dipatuhi, antara lain menjaga jarak seseorang (social distancing), bekerja dari rumah (work from home), memakai masker, mencuci tangan, larangan mudik, dan sebagainya.
Baca juga: Waspada, gelombang ketiga penyebaran COVID-19 di Jabar
"Di era itu, yang terpapar virus Corona tentu tetap ada. Namun jumlah kasus baru terpapar grafiknya menurun signifikan. Puncak pandemik pada Mei 2020 sudah dilewati," katanya.
Data nasional hingga 28 April 2020 menyebutkan, sebanyak 9.511 orang terinfeksi COVID-19, 1.254 orang sembuh dan 773 orang meninggal dunia.
Denny mengatakan, sebanyak 99 persen kasus virus Corona (COVID-19) selesai sebelum vaksin untuk virus itu ditemukan. Bulan Juli-September 2020 adalah rentang waktu dimana virus Corona tak lagi menjadi masalah bagi dunia.
Selanjutnya, 100 persen Indonesia dan dunia bebas dari virus Corona ketika vaksin atas virus itu ditemukan. Rentang waktu penemuan virus sekitar Mei-Juli 2021. "Ketika vaksin ditemukan, virus Corona berubah efeknya hanya seperti penyakit biasa yang tak lagi mematikan," tambah Denny.
Berbeda dengan umumnya riset LSI Denny JA, riset atas Corona ini bertujuan mengolah data sekunder. "Hal ini bukan survei opini publik. Yang digali bukanlah persepsi publik atas virus Corona," katanya.
Kali ini riset LSI Denny JA ingin membaca trend data dunia dan Indonesia atas kasus Corona. Riset ini ingin menjawab apakah dan kapan kah puncak pandemik terlampaui.
Baca juga: Gugus Tugas prediksi puncak pandemi COVID-19 pada Mei, capai 95 ribu kasus
Kesimpulan untuk pertanyaan itu diolah LSI Denny JA dari 3 sumber data dan informasi yaitu pertama dari Worldometer data dunia virus Corona, kedua dari Singapore University of Technology and Design, serta ketiga dari berbagai hasil riset lainnya.
Berbeda dengan University of Singapore, LSI Denny JA mendasarkan 100 persen tuntas dari virus itu pada penemuan vaksin. Khusus 100 persen tuntas virus itu tidak dikembangkan dari model proyeksi data.
LSI Denny JA mengelaborasi banyak negara dan perusahaan besar yang berlomba menemukan vaksin untuk virus Corona yang diprediksi vaksin pertama yang bisa dipakai luas terjadi sekitar Mei-Juli 2021. "Saat itulah 100 persen virus Corona tidak menjadi masalah bagi manusia," kata Denny.
Menurut Denny, tes bagi peradaban modern secara sempurna diuji oleh datangnya virus Corona (COVID-19).
"Sangatlah nyata. Betapa kita sudah mampu terbang ke planet lain. Senjata nuklir kita bisa memusnahkan bumi berkali-kali. Artificial inteligence bisa mengalahkan otak manusia. Namun ternyata peradaban tak siap dengan serangan virus yang sangat kecil," katanya.
Denny menambahkan, kesimpulan untuk Indonesia, seminggu-dua minggu setelah Lebaran, jika protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dipatuhi, di bulan Juni 2020, kehidupan kembali hampir normal.
Baca juga: Denny prediksi Indonesia berpotensi lima besar COVID-19 jika mudik dibolehkan