Jakarta (ANTARA) - OPPO menyatakan pabrik ponsel mereka di Tangerang, Banten, tetap berproduksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri dan beberapa negara lainnya.
"Tidak sepenuhnya ditutup dan kami menjalankan protokol kesehatan," kata PR Manager OPPO Indonesia, Aryo Meidianto, saat jumpa pers secara virtual, Selasa.
OPPO mengakui pandemi virus corona merupakan waktu yang berat bagi perusahaan, namun, mereka tetap membuka pabrik di Tangerang dengan mengurangi jumlah jam kerja.
"Kalau pabrik ditutup total, agak sulit karena kami harus bertahan," kata Aryo.
Produksi ponsel di Indonesia juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan ponsel OPPO di negara lain, namun, tidak dijelaskan negara mana saja yang bergantung pada Indonesia saat ini.
OPPO tidak menambah kapasitas produksi di pabrik Tangerang meski pun harus memproduksi untuk negara lain. Alasannya, menambah kapasitas produksi berarti harus menambah jam kerja dan sumber daya manusia di masa seperti ini.
"Produksi diatur bagaimana untuk memenuhi kebutuhan konsumen," kata Aryo.
Pada 2017 lalu, kapasitas produksi pabrik OPPO di Tangerang mencapai 1,2 juta unit per bulan. Saat ini OPPO Indonesia mempekerjakan 27.000 karyawan dan meski pun kondisi sulit, mereka menyatakan tidak ada pemutusan hubungan kerja.
Selain mengurangi jam kerja, OPPO juga memperketat standar keamanan dan kesehatan bagi karyawan di pabrik seperti mengukur suhu tubuh secara berkala dan mengganti masker setiap empat jam sekali.
Baca juga: Kamera ponsel berevolusi makin canggih
Baca juga: Fitur canggih OPPO Reno3 bakal manjakan konsumen di Indonesia