Jakarta (ANTARA) - Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan hingga saat ini, sebanyak 6.800 ton bawang bombai yang diimpor dari berbagai negara sudah masuk ke Indonesia secara bertahap.
Jumlah tersebut termasuk 700 ton bawang bombai yang masuk Indonesia pada awal April lalu.
"Sudah tambah lagi (bawang bombai impor) yang masuk. Dari berbagai negara. Totalnya 6.800 ton," kata Brigjen Daniel saat dihubungi ANTARA, di Jakarta, Kamis.
Pasokan bawang bombai impor ini kemudian didistribusikan ke seluruh Indonesia, terutama ke Pulau Jawa dan Sumatera untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Daniel berharap dengan masuknya bawang bombai impor dalam jumlah besar ini bisa mengembalikan harga bawang bombai ke harga semula sebelum pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia.
"(Tujuannya) mengembalikan harga," katanya.
Baca juga: Harga bawang Bombai melonjak jadi Rp150.000 per kg
Satgas Pangan Polri pun terus memantau dan mengawal distribusi bahan pokok, termasuk bawang bombai hingga ke pasar dan tangan konsumen untuk menjamin ketersediaan pangan dan memastikan tidak ada kekurangan pasokan.
Terlebih Kapolri Jenderal Pol Idham Azis telah menerbitkan Surat Telegram Kapolri tentang instruksi kepada jajarannya agar menjamin distribusi bahan pokok dan kebutuhan masyarakat lainnya.
Sejak Maret 2020, harga bawang bombai melonjak naik 8 - 10 kali lipat dari harga normal. Di ritel modern, harga bawang bombai sempat menyentuh Rp170 ribu per kilogram.
Kemudian di pekan pertama Bulan April harga bombai turun menjadi Rp80 ribu - Rp100 ribu per kilogram.
Pekan ini, harga bawang bombai turun lagi di kisaran Rp40 ribu - Rp80 ribu per kilogram.
Baca juga: Harga bawang putih dan bombai impor turun di pasar induk Garut