Bekasi (ANTARA) - PT Pertamina EP mengklaim kegiatan pengeboran sumur migas yang dilakukan PT Pertamina Drilling Service Indonesia di lapangan Jatiasri, Subang, Jawa Barat, diprediksi akan selesai lebih cepat dari target yang telah ditentukan.
"Kami diberi waktu 68 hari kerja untuk menyelesaikan pengeboran hingga mencapai titik eksploitasi sumber minyak," kata Drilling Operation Engineer PT Pertamina Drilling Service Indonesia, Warnandes kepada peserta media visit PT Pertamina EP di Klaster Jatiasri, Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, Subang, Selasa (4/2).
Warnandes mengatakan sejak hari pertama tajak sumur bor pada 24 Desember 2019, pekerjaan pengeboran di hari ke-43 ini telah memasuki kedalaman 3.243 meter dan telah sampai pada titik terindikasi adanya sumber minyak dan gas bumi.
"Kami tinggal membelokkan arah pengeboran sedikit ke tenggara selanjutnya proses diambil alih bagian produksi. Kami optimistis mampu menyelesaikan lebih cepat," ungkapnya.
Anak perusahan PT Pertamina (Persero) itu memproyeksikan sumur baru yang tengah dibor akan mampu menghasilkan minyak sebanyak 297 Barrel Oil Per Day (BOPD).
"Sementara untuk gasnya sebanyak 2,37 juta standar kaki kubik perhari atau Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD)," ucapnya.
Menurut Warnandes sumur Jatiasri 19 yang saat ini tengah dibor merupakan sumur ketiga di lapangan Jatiasri sementara sumur pertama atau Jatiasri 1 telah dibor pada 2015 dan sumur ketiga atau Jatiasri 8 pada 2018. Total sumur di klaster Jatiasri saat ini mencapai 19 titik.
"Kami sudah banyak informasi seputar perlakuan saat pengeboran berdasarkan pengalaman sebelumnya sehingga pelaksanaannya bisa diselesaikan lebih cepat dari waktu yang ditargetkan perusahaan," katanya.
Selain itu kegiatan tajak sumur bor juga dilakukan secara digital sehingga setiap tahapan prosesnya dikendalikan oleh sistem komputer.
"Dengan cara ini pengeboran bisa diselesaikan dengan lebih efisien juga lebih aman dibandingkan rig manual," kata dia.