Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI Abdul Halim Iskandar menginginkan seluruh produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) unggulan desa bisa diekspor ke berbagai negara baik Asia, Afrika maupun Eropa.
"Sebenarnya setiap desa mempunyai potensi yang bisa dikembangkan seperti produk UMKM dan hingga kini sudah banyak produknya yang diekspor ke berbagai negara, tetapi kami menginginkan setiap potensi itu bisa dikelola agar berkualitas ekspor," katanya di Sukabumi, Selasa.
Ia mencontohkan produk bunga potong seperti tanaman Suji yang ada di Desa Sukajaya, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Jabar yang ternyata sudah diekspor ke beberapa negara. Tentunya, ini harus menjadi contoh ke depannya agar setiap produk UMKM warga desa tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal saja, tetapi bisa mendunia.
Menurutnya, pihaknya juga akan membantu mencari pasar ekspor lainnya yang membutuhkan dan cocok dengan produk UMKM khususnya di sektor pertanian. Seperti produk vanili dari Sukabumi yang pihaknya akan mencoba menghubungkan dengan investor dari Jerman.
Maka dari itu, pihaknya mendorong kepada seluruh desa di Indonesia agar bisa meningkatkan kualitas kuantitas produk UMKM unggulannya, sehingga bisa dengan mudah diterima pasar ekspor. Ini merupakan peluang, apalagi banyak negara yang meminta berbagai produk pertanian dari Indonesia.
"Kerjasama dengan berbagai negara terus kami jalin agar bisa menyerap produk-produk hasil karya masyarakat desa. Dengan dieskpornya produk itu maka nilai atau harganya berlipat ganda," tambahnya.
Di sisi lain, Abdul menginginkan kerjasama perdagangan ini tidak hanya sebatas ekspor, tetapi bisa melalui alih teknologi dan pelatihan bahasa asing. Sebab selama ini yang menjadi kendala warga desa adalah komunikasi, untuk itu pihaknya seperti pada kunjungan kerja ini meminta langsung kepada Dubes Cina Xiap Qian untuk mendatangkan langsung pelatih Bahasa Mandarin untuk mengajarkan warga desa.
Selain itu, melalui berbagai program ekonomi untuk warga desa yang diluncurkan pihaknya tersebut bisa mengentaskan desa tertinggal yang ada di Indonesia yang saat ini jumlahnya mencapai puluhan ribu.