Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membukukan kinerja keuangan yang semakin baik pada kuartal III 2019, dengan ditandai perolehan laba bersih sebesar Rp16,5 triliun atau naik 15,6 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, sementara pendapatan tercatat Rp102,6 triliun atau tumbuh 3,5 persen.
"Bisnis digital, data, dan IT, yang terus tumbuh menjadi pendorong utama pendapatan dan laba perusahaan. Kemampuan Telkom meningkatkan pertumbuhan laba dan menurunkan biaya operasional, menggambarkan bahwa kinerja perseroan semakin sehat dan profitable," kata Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Harry menambahkan, pendapatan data, internet dan IT services terus tumbuh dan masih menjadi penyumbang terbesar dengan nilai kontribusi sebesar 59,1 persen dari total pendapatan perseroan.
Data, internet, dan IT services mencatat kenaikan pendapatan sebesar 17,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp60,6 triliun, terutama didorong kinerja bisnis mobile digital broadband dan layanan IndiHome yang terus meningkat.
Di tengah industri telekomunikasi yang kompetitif, Telkomsel selaku entitas anak usaha Telkom mencatat kinerja positif pada kuartal III 2019 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp68,3 triliun dan EBITDA margin Telkomsel tercatat relatif stabil sebesar 53,8 persen.
Jumlah pelanggan Telkomsel pada kuartal III 2019 mencapai 170,9 juta atau naik dibanding tahun lalu sebanyak 167,8 juta pelanggan, dengan 65,6 persen di antaranya atau 112,1 juta merupakan pelanggan data. Hal ini membuat trafik data pun meningkat 55,2 persen menjadi 4.673 petabyte.
Sementara itu, layanan IndiHome menunjukkan kinerja yang semakin kuat baik secara finansial maupun operasional, berkat peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan, konten yang bervariasi serta program pemasaran yang menarik.
Pendapatan IndiHome meningkat 52,1 persen yoy menjadi Rp13,7 triliun. Dari sisi operasional, dengan tambahan 1,4 juta pelanggan baru selama 2019, total pelanggan IndiHome pada akhir September 2019 menjadi 6,5 juta atau tumbuh 38,3 persen yoy.
Belanja modal perseroan hingga kuartal III 2019 ini mencapai Rp22,2 triliun atau 21,6 persen dari total pendapatan yang dialokasikan terutama untuk pengembangan jaringan dan infrastruktur, baik mobile broadband dan fixed broadband.
Pada bisnis mobile broadband, belanja modal diperuntukkan bagi peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G serta peningkatan sistem IT.
Sedangkan pada bisnis fixed broadband, belanja modal digunakan untuk membangun jaringan akses dan infrastruktur backbone berbasis fiber optik untuk mendukung bisnis mobile dan fixed broadband. Sebagian belanja modal juga digunakan untuk pengembangan proyek lain, seperti menara telekomunikasi.
"Dengan kinerja yang terus tumbuh hingga kuartal III, kami yakin dapat menutup tahun 2019 ini dengan kinerja yang lebih baik dengan pertumbuhan yang kian sehat melalui fokus pada lini bisnis yang stabil dan profitable," tutup Harry.
Baca juga: Telkom sebut Indonesia menuju masyarakat 5.0
Baca juga: TelkomGroup akuisisi 2.100 menara Indosat untuk kesiapan teknologi 5G,