Bandung (ANTARA) - Ada kenangan yang tidak akan pernah lekang oleh waktu di lantai 9 Ops Room Gedung Pusat Manajemen (GPM) PT Dirgantara Indonesia (Persero) dari sosok Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie yang meninggal dunia dalam usia 83 tahun pada pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/9).
Memori tersebut ialah ruangan kerja BJ Habibie selama dirinya menjadi pimpinan tertinggi di PT DI yang sebelumnya PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio ( IPTN).
Tepat di belakang ruang kerjanya, terdapat ruang khusus tempat BJ Habibie melepas lelah jika harus bekerja lembur selama menjadi Presiden Direktur PT IPTN.
Ruang istirahat BJ Habibie tersebut terbagi menjadi beberapa sekat seperti ruang untuk makan yang di dalamnya terdapat sebuah meja makan.
Di sebelah ruang makan, terdapat ruangan cukup luas dan di dalamnya masih berdiri kokoh tempat tidur dengan seprai berwarna putih, meja kecil, telepon, sofa berwarna cokelat dan pendingin ruangan.
"Semua barang-barang yang ada di ruangan ini masih sama seperti saat bapak (BJ Habibie) bertugas di sini. Tempat tidur, sofa itu masih sama belum diganti," kata Sekretaris Dirut PT DI (tahun 2003) Pujianti, di lantai 9 Ops Room Gedung Pusat Manajemen (GPM) PT DI, Kota Bandung, Rabu (11/10) malam.
Khusus tempat tidur di ruangan tersebut, kata Puji didesain sesuai dengan tinggi badan BJ Habibie.
"Itu tempat tidurnya dibuat sesuai dengan tinggi badan beliau. Ini yang kita ubah hanya bed cover dan selimut saja," tambah dia.
Sambil menetaskan air mata, Puji yang saat itu menjabat sebagai Staf Direktorat Produksi PT DI mengatakan sosok BJ Habibie adalah pemimpin yang selalu tersenyum dan ramah kepada karyawannya.
"Dulu itu, tugas saya belakang banget namun terasa banget buat saya kalau beliau sudah enggak ada sekarang. Jadi dulu itu kalau beliau mau rapat Senin dan Kamis itu kan beliau selalu puasa dan kita sudah menyiapkan untuk buka puasa dan segala macamnya. Beliau itu ramah banget selalu tersenyum," jelas Puji.
Menurut dia, sosok BJ Habibie merupakan sosok kebanggan bagi dirinya dan PT DI yang dikenal sebagai pimpinan yang penyabar dan sangat kepada keluarga, khususnya sang istri, Ainun Habibie.
"Kalau saya pastinya merasa sangat kehilangan sosok bapak, yang buat saya bapak itu sangat kita banggakan beliau itu sosok pemimpin yang penyabar dan sayang sekali sama ibu ya," ujar dia.
Baca juga: Presiden Jokowi akan pimpin upacara pemakaman BJ Habibie
Baca juga: PT DI kehilangan "founding father" atas wafatnya BJ Habibie
Kenangan BJ Habibie di lantai 9 Gedung PT Dirgantara Indonesia
Kamis, 12 September 2019 9:21 WIB