Bandung (ANTARA) - Kepolisian Resor Subang, Jawa Barat kembali menutup kawasan taman wisata alam Gunung Tangkuban Parahu setelah kembali terjadi erupsi pada Kamis (1/8) malam pukul 20.46 WIB.
Kapolres Subang, AKBP M Joni, Jumat mengatakan penutupan tersebut dilakukan hingga kondisi Gunung Tangkuban Perahu kembali normal dengan menyesuaikan status yang dinyatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Untuk lebih amannya lebih baik ditutup, daripada nanti terjadi erupsi yang lebih besar dan kita perlu evakuasi, sementara ini kita tutup," kata Joni di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Jumat.
Menurutnya erupsi susulan ini tidak lebih besar dari erupsi yang pertama terjadi pada Jumat (26/7) lalu. Abu vulkanik yang menyembur, kata dia, kembali lagi ke dalam kawah dan tidak kembali menyelimuti area wisatawan.
"Tapi lebih baik diantisipasi, kalau misalnya ada erupsi susulan kan kita lebih cepat evakuasi, kalau ada angin abu nya ke bibir kawah, kalau kemarin erupsinya, abunya turun lagi ke kawah," kata dia.
Hingga kini, ia menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa fenomena alam itu. Karena menurutnya aktifitas wisata tidak berjalan pada malam hari saat terjadinya erupsi lanjutan itu.
Sementara itu, Kepala PVMBG Kasbani mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati kawah dengan radius ancaman 1,5 kilometer. Diluar itu, kata dia, adalah wilayah aman dan tidak memiliki potensi bahaya.
Berdasarkan data yang ia himpun, hingga Jumat (1/8) sore aktifitasi vulkanik Gunung Tangkuban Parahu masih cenderung tinggi. Menurutnya sejak pagi, erupsi masih terjadi secara menerus.
"Sampai sekarang sekitar 8 (erupsi) kali tapi yang terakhir itu erupsi menerus," kata Kasbani.
Sebelumnya sejak Jumat (2/8) pukul 08.00 WIB, PVMBG menaikan status level Gunung Tangkuban Parahu menjadi level dua (waspada) setelah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik yang signifikan.
Baca juga: Status Gunung Tangkuban Parahu naik menjadi level waspada
Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu belum berpotensi semburkan awan panas