Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Moeldoko menyatakan kesaksian tim hukum Prabowo-Sandiaga, Hairul Anas di sidang perselisihan pemilihan umum (PHPU) itu keliru.

Menurutnya dia tidak pernah memberikan pembekalan yang menggangu nilai demokrasi. Namun ia membenarkan pernah menjadi pembicara untuk para saksi dalam persiapan menghadapi Pemilu.

"Saya (waktu itu) mengatakan kepada (calon) saksi, hey hati-hati dalam sebuah demokrasi yang mengutamakan kebebasan maka kecurangan itu bisa saja terjadi, jadi kamu para saksi harus hati-hati," kata Moeldoko di Bandara Husein, Kota Bandung, Kamis.

Menurutnya inti dari pembekalan tersebut adalah dirinya menyampaikan bahwa para saksi harus hati-hati dalam mengawal proses Pemilu yang bisa saja terjadi kecurangan.

Dia juga menyampaikan bahwa tidak pernah mengajarkan kecurangan kepada saksi. Hal tersebut juga, kata dia, telah diakui oleh Hairul Anas sendiri dalam kesaksiannya.

"Dan itu diakui oleh Anas, dia mengakui bicara seperti ini 'tidak pernah diajarkan atau dilatih melakukan kecurangan', dia sendiri mengatakan seperti itu," kata dia sambil mencontohkan pernyataan Anas.

Baca juga: Dalam sidang MK, KPU tolak perbaikan permohonan Prabowo-Sandi
 

Sebelumnya pada sidang sengketa Pilpres yang menghadirkan saksi dari tim Prabowo-Sandi di MK, Rabu (19/6), Hairul Anas mengaku pernah mengikuti pelatihan untuk saksi yang diisi oleh Moeldoko sebagai pemateri.

Menurut Anas, dalam pelatihan itu memang tidak mengajarkan untuk curang. Namun, menurut Anas, seolah-olah istilah tersebut menegaskan bahwa kecurangan adalah sesuatu yang wajar dalam demokrasi.

Baca juga: Bima Arya: PAN kembali tentukan arah usai sidang MK

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019