Investor asal Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, kini semakin meminati rotan asal Kabupaten Aceh Barat guna dijadikan aneka barang kerajinan tangan dan perabotan rumah tangga yang berkualitas ekspor.
"Alhamdulillah, rotan dari Aceh Barat sudah mulai memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat," kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS kepada Antara, di Meulaboh, Minggu.
Rotan yang diperoleh dari sejumlah kawasan hutan di empat kecamatan seperti Sungai Mas, Panton Reue, Woyla Timur, serta Woyla tersebut dikirim ke luar daerah, setelah sebelumnya dilakukan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dengan Pemkab Cirebon pada 2018.
Rotan-rotan yang memiliki nilai ekonomis ini, nantinya juga akan dikirimkan ke luar negeri dalam bentuk barang jadi seperti barang seni, hasil kerajinan rumah tangga, serta aneka kerajinan yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
Dengan penjualan rotan tersebut, kini sebagian besar masyarakat di empat kecamatan, khususnya perajin rotan sudah mulai memiliki pendapatan minimal Rp1 juta per hari dari hasil penjualan rotan, yang dicari dari dalam kawasan hutan dan kebun milik masyarakat.
"Ini merupakan rahmat bagi masyarakat Aceh Barat, karena dalam satu hari bisa mendapatkan uang lebih besar dari menjual rotan," katanya.
Menurut dia, rotan yang dihasilkan dari Aceh Barat memiliki nilai jual yang sangat bagus di pasaran nasional karena berkualitas sangat baik, serta mampu memenuhi kebutuhan nasional guna meningkatkan ekonomi masyarakat, dan pengembangan ekonomi kreatif termasuk pengembangan usaha mikro.
Dalam waktu dekat, Bupati Aceh Barat akan meninjau industri kerajinan rotan di Cirebon sekaligus mengirimkan putra-putri daerah, agar belajar tatacara pengolahan rotan menjadi hasil kerajinan industri yang akan dikembangkan di daerah setempat.
"Nantinya saya berharap, masyarakat di Aceh Barat dapat memiliki lapangan kerja baru dalam usaha kerajinan tangan ini. Agar perekonomian masyarakat semakin lebih baik, maju dan berkembang," katanya.
Baca juga: Arus balik kendaraan lewati Pantura Cirebon ramai lancar pada Minggu pagi
Baca juga: Pemudik "serbu" oleh-oleh khas Cirebon
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Alhamdulillah, rotan dari Aceh Barat sudah mulai memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat," kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS kepada Antara, di Meulaboh, Minggu.
Rotan yang diperoleh dari sejumlah kawasan hutan di empat kecamatan seperti Sungai Mas, Panton Reue, Woyla Timur, serta Woyla tersebut dikirim ke luar daerah, setelah sebelumnya dilakukan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dengan Pemkab Cirebon pada 2018.
Rotan-rotan yang memiliki nilai ekonomis ini, nantinya juga akan dikirimkan ke luar negeri dalam bentuk barang jadi seperti barang seni, hasil kerajinan rumah tangga, serta aneka kerajinan yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
Dengan penjualan rotan tersebut, kini sebagian besar masyarakat di empat kecamatan, khususnya perajin rotan sudah mulai memiliki pendapatan minimal Rp1 juta per hari dari hasil penjualan rotan, yang dicari dari dalam kawasan hutan dan kebun milik masyarakat.
"Ini merupakan rahmat bagi masyarakat Aceh Barat, karena dalam satu hari bisa mendapatkan uang lebih besar dari menjual rotan," katanya.
Menurut dia, rotan yang dihasilkan dari Aceh Barat memiliki nilai jual yang sangat bagus di pasaran nasional karena berkualitas sangat baik, serta mampu memenuhi kebutuhan nasional guna meningkatkan ekonomi masyarakat, dan pengembangan ekonomi kreatif termasuk pengembangan usaha mikro.
Dalam waktu dekat, Bupati Aceh Barat akan meninjau industri kerajinan rotan di Cirebon sekaligus mengirimkan putra-putri daerah, agar belajar tatacara pengolahan rotan menjadi hasil kerajinan industri yang akan dikembangkan di daerah setempat.
"Nantinya saya berharap, masyarakat di Aceh Barat dapat memiliki lapangan kerja baru dalam usaha kerajinan tangan ini. Agar perekonomian masyarakat semakin lebih baik, maju dan berkembang," katanya.
Baca juga: Arus balik kendaraan lewati Pantura Cirebon ramai lancar pada Minggu pagi
Baca juga: Pemudik "serbu" oleh-oleh khas Cirebon
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019