Desa Tegalurung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, memanfaatkan Dana Desa untuk membangun infrastruktur jalan pertanian, agar distribusi hasil panen para petani semakin lancar dan mudah.
"Banyak program yang kita kembangkan dari pemanfaatan Dana Desa, di antaranya yaitu untuk membangun jalan pertanian," kata Kepala Desa Tegalurung Ahmad Fahmi di Indramayu, Minggu.
Fahmi menuturkan sebagian besar warga yang berada di Desa Tegalurung merupakan petani, petambak dan juga perantau baik di dalam negeri maupun di luar negeri atau menjadi pekerja migran.
Untuk luas lahan pertanian sendiri khususnya padi di Desa Tegalurung, kata Fahmi, mencapai 170 hektare dan hanya mempunyai satu akses yang membelah area persawahan itu.
Di mana sebelum ada dana desa akses atau jalan pertanian itu hanya berupa tanggul irigasi tanah liat dan ketika musim hujan menjadi kendala bagi para petani, karena jalannya berlumpur, sehingga menyulitkan untuk mengangkut hasil panen.
"Lahan persawahan kami itu seluas 170 hektare, sebelah barat 120 hektare lebih dan sebelahnya 40 hektare lebih dan satu-satunya akses itu dulunya merupakan jalan setapak yang tidak diaspal," ujarnya.
Kondisi tersebut tentu menyulitkan para petani ketika musim panen tiba dan juga hujan, di mana mereka harus bersusah payah untuk dapat mengangkut hasilnya ke jalan raya.
Hal tersebut, lanjutnya, membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena harus menggunakan tenaga yang lebih banyak lagi.
Fahmi mengatakan ketika tidak ada Dana Desa, baginya sangat mustahil untuk menjadikan jalan pertanian itu bisa semulus sekarang, karena membutuhkan dana yang tidak sedikit, apalagi jalannya cukup panjang.
Namun seiring berjalannya waktu, kata Kepala Desa yang sudah dua kali menjabat itu, ada harapan ketika Pemerintah Pusat menggulirkan Dana Desa.
"Tapi alhamdulillah sekarang jalan pertanian kita sudah mulus dan diaspal, ini bisa membantu distribusi hasil panen para petani lebih cepat dan mudah," katanya.
Baca juga: Pemkab dan NPCI Indramayu berikan bantuan kepada disabilitas
Baca juga: Ponpes di Indramayu tolak keras rencana gerakan "people power"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Banyak program yang kita kembangkan dari pemanfaatan Dana Desa, di antaranya yaitu untuk membangun jalan pertanian," kata Kepala Desa Tegalurung Ahmad Fahmi di Indramayu, Minggu.
Fahmi menuturkan sebagian besar warga yang berada di Desa Tegalurung merupakan petani, petambak dan juga perantau baik di dalam negeri maupun di luar negeri atau menjadi pekerja migran.
Untuk luas lahan pertanian sendiri khususnya padi di Desa Tegalurung, kata Fahmi, mencapai 170 hektare dan hanya mempunyai satu akses yang membelah area persawahan itu.
Di mana sebelum ada dana desa akses atau jalan pertanian itu hanya berupa tanggul irigasi tanah liat dan ketika musim hujan menjadi kendala bagi para petani, karena jalannya berlumpur, sehingga menyulitkan untuk mengangkut hasil panen.
"Lahan persawahan kami itu seluas 170 hektare, sebelah barat 120 hektare lebih dan sebelahnya 40 hektare lebih dan satu-satunya akses itu dulunya merupakan jalan setapak yang tidak diaspal," ujarnya.
Kondisi tersebut tentu menyulitkan para petani ketika musim panen tiba dan juga hujan, di mana mereka harus bersusah payah untuk dapat mengangkut hasilnya ke jalan raya.
Hal tersebut, lanjutnya, membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena harus menggunakan tenaga yang lebih banyak lagi.
Fahmi mengatakan ketika tidak ada Dana Desa, baginya sangat mustahil untuk menjadikan jalan pertanian itu bisa semulus sekarang, karena membutuhkan dana yang tidak sedikit, apalagi jalannya cukup panjang.
Namun seiring berjalannya waktu, kata Kepala Desa yang sudah dua kali menjabat itu, ada harapan ketika Pemerintah Pusat menggulirkan Dana Desa.
"Tapi alhamdulillah sekarang jalan pertanian kita sudah mulus dan diaspal, ini bisa membantu distribusi hasil panen para petani lebih cepat dan mudah," katanya.
Baca juga: Pemkab dan NPCI Indramayu berikan bantuan kepada disabilitas
Baca juga: Ponpes di Indramayu tolak keras rencana gerakan "people power"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019