Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, bersama juru pelihara dan warga sekitar berusaha membangun pagar penahan tanah di area timur Situs Gunung Padang yang longsor agar tidak meluas hingga lokasi utama situs.

"Tebing bagian timur dan barat Gunung Padang mengalami longsoran dan dikhawatirkan akan terus terjadi pengikisan akibat hujan yang berdampak pada kelestarian situs," kata juru pelihara Gunung Padang, Nanang Sukamana saat dihubungi Jumat.

Ia menjelaskan, sebelum longsor terjadi warga sempat melihat retakan di sejumlah titik namun belum ditangani, sehingga retakan tersebut berujung pada longsoran yang cukup besar.

"Untuk lereng bagian timur mengalami longsoran sepanjang 30 meter dengan ketinggian sekitar 70 meter sedangkan lereng bagian barat, longsoran hanya selebar 7 meter. Meskipun jaraknya masih jauh ke lokasi utama situs," katanya.

Sehingga berbagai upaya dilakukan salah satunya dengan memasang pasak bambu di sekitar longsoran agar tidak meluas. Namun pihaknya berharap ada penanganan lebih lanjut untuk mencegah retakan atau longsor susulan karena kawasan cagar budaya terancam rusak.

"Kami berkoordinasi dengan BPBD dalam penanganan lebih lanjut karena dengan kondisi musim hujan, tebing yang longsor akan terus terkikis dan mengancam bagian utama situs," katanya.

Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriyatno, mengatakan pihaknya sudah mengirimkan tim untuk melakukan pendataan dan pemeriksaan kondisi lapangan guna menentukan langkah lebih lanjut.

"Setelah mendapat laporan dan melakukan pendataan, kami bersama jupel dan warga sekitar melakukan penanganan awal dengan membangun pagar bambu penahan longsor," katanya.

Namun ke depan harus ada penanganan secara permanen agar kelestarian situs tetap terjaga."Nanti dari hasil assesment baru ditentukan langkah jangka panjangnya, saat ini tidak ada lagi retakan atau longsoran susulan yang terjadi," katanya.

Baca juga: Tim cagar budaya Jabar paparkan kajian pembangunan Gunung Padang

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019