Indonesia Humanitarian Center (IHC) Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali mengirimkan di bulan Ramadhan ini sebanyak 250 ton pangan untuk masyarakat Gaza Palestina.

Ratusan ton pangan itu diangkut menggunakan 10 truk yang diberangkatkan dari Indonesia Humanitarian Center (IHC) Gaza pada Senin (13/5). Pelepasan keberangkatan truk bantuan kemanusiaan ini dihadiri oleh perwakilan Menteri Palestina di bidang sosial pembangunan, kebudayaan, ekonomi, dalam negeri, dan belasan lembaga kemanusiaan lokal. 

Bantuan pangan tersebut ditargetkan terdistribusi ke seluruh wilayah di Jalur Gaza sampai 10 hari mendatang. 

Menurut Jommah Al Najjar selaku relawan ACT di Gaza, pendistribusian 250 ton pangan melalui program IHC salah satu proyek terpenting pada Ramadhan kali ini. Blokade Israel atas Gaza selama belasan tahun melumpuhkan sendi-sendi kehidupan di Gaza dan Palestina pada umumnya, terutama dalam bidang pangan. Terlebih lagi dengan adanya serangan udara yang pekan lalu menghantam 60 titik di Gaza.

"Oleh karenanya, berbagai orang dengan latar belakang hadir pada seremoni kali ini, baik dari utara, selatan, maupun Gaza Tengah. Sekitar 150 keluarga yatim, korban luka Great March of Return, dan ulama turut menyaksikan pelepasan bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia untuk Gaza," terang Jommah, Senin (13/5).

Bantuan pangan IHC tersebut menjangkau 10 ribu kepala keluarga di Gaza. 
 
Bantuan pangan IHC ini ditujukan untuk keluarga miskin, pengungsi, tahfiz, keluarga yatim dan orang-orang dengan disabilitas di Gaza. (Istimewa)

Andi Noor Faradiba dari tim Global Humanity Response (GHR) - ACT melaporkan, bantuan pangan itu diikhtiarkan menyasar wilayah Gaza Utara, Gaza Tengah, Kota Gaza, Khan Younis, hingga Rafah. "Bantuan pangan IHC ini ditujukan untuk keluarga miskin, pengungsi, tahfiz, keluarga yatim dan orang-orang dengan disabilitas di Gaza," kata Faradiba.

Selain bantuan pangan dari IHC, dukungan Indonesia untuk meredam krisis Palestina juga dilakukan dengan membagikan makanan siap santap sahur dan iftar selama Ramadhan. Para penerima manfaat makanan siap santap sahur dan iftar terdiri dari berbagai kalangan, antara lain warga miskin, anak yatim-piatu, penghuni panti wreda, hingga pasien di Rumah Sakit Indonesia.


10.000 ton pangan 

Pendistribusian 250 ton pangan ini merupakan bagian dari total 10 ribu ton pangan yang diberikan untuk masyarakat Palestina hingga akhir Ramadhan ini. 

Awal Ramadhan lalu, Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin mengatakan, membantu Palestina merupakan kerja kemanusiaan seumur hidup. Menopang pangan masyarakat Palestina merupakan ikhtiar nyata yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia.

"Membantu Palestina, bukan hanya membantu sehari-dua hari, tetapi selamanya. Ini lahan kebaikan untuk kita semua, bahwa membantu dan berderma bukan hanya lewat doa tetapi dengan apa pun. ACT memilih membantu masyarakat Palestina dengan pangan, 10 ribu ton pangan kita siapkan untuk Palestina hingga akhir Ramadan ini," kata Ahyudin.
Pendistribusian 250 ton pangan ini merupakan bagian dari total 10 ribu ton pangan yang diberikan untuk masyarakat Palestina hingga akhir Ramadhan ini.  (Istimewa)


Terlepas dari serangan yang digencarkan Israel di awal Ramadhan lalu, Ahyudin mengungkapkan, persiapan 10 ribu ton pangan untuk rakyat Palestina memang telah disiapkan di awal Ramadhan dan akan dibagikan secara bertahap. ACT yakin dengan mendukung kesediaan pangan menjadi salah satu cara terbaik menyelamatkan bangsa Palestina. 

Ahyudin mengajak segenap bangsa Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, terlebih pada bulan Ramadhan ini. "Bersamaan dengan bulan Ramadhan, mari kita meningkatkan kebaikan yang padahalanya insya Allah dilipatgandakan Allah SWT," kata Ahyudin. 

Baca juga: ACT berbagi 500 paket buka puasa untuk masyarakat Palestina

Baca juga: ACT bersama CIMB Niaga layarkan Kapal Ramadhan kunjungi berbagai pulau

 

Pewarta: ACT

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019