Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat menggagas program transmigrasi bernama Smart Trans. Fokus utama dari program tersebut adalah melambungkan ikatan emosional transmigran asal Jabar yang sudah menetap di daerah lain. 

“Artinya, mereka tidak lepas dari akar budaya Jawa Barat," kata Kepala Disnakertrans Jawa Barat Ade Afriandi, di Bandung, kemarin.

Menurut Ade Afriandi, pihaknya akan membantu pemerintah daerah setempat untuk memberikan pelatihan kepada transmigran asal Jabar.

Adapun tujuannya ialah agar transmigran asal Jabar mampu mengolah hasil produksi pertanian. 

“Mereka yang sudah menetap akan diberikan pelatihan keterampilan olah tanah, mengolah hasil produksi dan pasar, sehingga ada transformasi untuk menjadi petani sekaligus pengusaha,” katanya.

Bagi masyarakat Jabar yang ingin bertransmigrasi, kata Ade, Disnakertrans Jabar, akan memberikan pelatihan keterampilan serupa dan hal itu dilakukan guna menyukseskan Smart Trans.

“Sebelum berangkat mereka harus diberikan keterampilan, mengolah tanah, mengolah hasil pertaniannya dan mengolah pasar,” katanya.

“Memang program ini kecil, tapi nanti akan menjadi besar dengan konsep tersebut,” kata Ade Afriandi melanjutkan.

Ade Afriandi mengatakan bahwa transmigran asal Jabar menyebar di Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Oleh karena itu, Disnakertrans Jabar akan memulai program tersebut dengan mengunjungi Kendari. 

“Minggu depan kami akan ke Pulau Muna di Kendari, karena ada sedikit kendala mengenai penempatan lokasi transmigran, asalnya dari pesisir tapi ditempatkan di gunung,” ujar dia.

Baca juga: Menteri Desa Minta Masukan Dari Gubernur Jabar


Baca juga: Kota Cimahi Butuh Program Transmigrasi
 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019