Antarajabar.com - Pemerintah Kota Cimahi, Jawa Barat, membutuhkan program transmigrasi yang merupakan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk memberikan perubahan hidup lebih baik dan sejahtera di luar daerah.
"Saya mau koordinasi dengan pusat, yang pasti transmigrasi harus ada," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Sosial Kota Cimahi, Supendi Heriyadi kepada wartawan di Cimahi, Selasa.
Ia menuturkan sebelumnya program transmigrasi untuk Kota Cimahi tidak dilaksanakan karena ada anggapan tidak efektif.
Namun, menurut dia, program tersebut mungkin saja masih diharapkan oleh warga Kota Cimahi yang ingin berjuang mencari sumber penghidupan ekonomi lebih baik.
"Apabila transmigrasi ditiadakan khawatir masyarakat yang kesulitan mendapatkan sumber penghasilan semakin sulit, karena minimnya lapangan pekerjaan," katanya.
Ia mengungkapkan adanya anggapan program transmigrasi itu tidak berhasil di Kota Cimahi, karena disebabkan kurangnya sosialisasi atau memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Kalau sebelumnya pelaksanaan transmigrasi dianggap kurang berhasil, mungkin informasinya tidak sampai," katanya.
Ia menegaskan jika program transmigrasi kembali dilaksanakan di Kota Cimahi, maka sosialisasi akan dilakukan secara optimal dengan melibatkan jajaran aparatur pemerintahan tingkat paling bawah.
Para pengurus wilayah tersebut, kata dia, memiliki kajian karena mengetahui kondisi masyarakat dan yang membutuhkan program transmigrasi tersebut.
"Kuncinya adalah sosialisasi yang optimal dengan melibatkan pengurus RT dan RW sebagai pemilik wilayah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Saya mau koordinasi dengan pusat, yang pasti transmigrasi harus ada," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Sosial Kota Cimahi, Supendi Heriyadi kepada wartawan di Cimahi, Selasa.
Ia menuturkan sebelumnya program transmigrasi untuk Kota Cimahi tidak dilaksanakan karena ada anggapan tidak efektif.
Namun, menurut dia, program tersebut mungkin saja masih diharapkan oleh warga Kota Cimahi yang ingin berjuang mencari sumber penghidupan ekonomi lebih baik.
"Apabila transmigrasi ditiadakan khawatir masyarakat yang kesulitan mendapatkan sumber penghasilan semakin sulit, karena minimnya lapangan pekerjaan," katanya.
Ia mengungkapkan adanya anggapan program transmigrasi itu tidak berhasil di Kota Cimahi, karena disebabkan kurangnya sosialisasi atau memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Kalau sebelumnya pelaksanaan transmigrasi dianggap kurang berhasil, mungkin informasinya tidak sampai," katanya.
Ia menegaskan jika program transmigrasi kembali dilaksanakan di Kota Cimahi, maka sosialisasi akan dilakukan secara optimal dengan melibatkan jajaran aparatur pemerintahan tingkat paling bawah.
Para pengurus wilayah tersebut, kata dia, memiliki kajian karena mengetahui kondisi masyarakat dan yang membutuhkan program transmigrasi tersebut.
"Kuncinya adalah sosialisasi yang optimal dengan melibatkan pengurus RT dan RW sebagai pemilik wilayah," katanya.
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016