Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bekerja sama dengan Lanud Husein Sastranegara dan Pemerintah Kota Bandung meluncurkan 50 Taxi Sembrani Exclusive Primkop Husein Sastranegara di Mako Husein Sastranegara, Kota Bandung, kemarin.
Taksi dengan enam tempat duduk ini berbasis daring yang menggunakan aplikasi Grab Indonesia. Aplikasi Grab dipakai karena saat ini banyak dipesan oleh masyarakat.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menyatakan kehadiran Taxi Sembrani semakin melengkapi fasilitas penumpang di Husein Sastranegara sebagai bandara internasional yang merupakan pintu masuk wisatawan ke Kota Bandung dan Jawa Barat.
“Taksi ini berbasis online. Kita sudah memasuki masyarakat 4.0, maka tujuannya hanya satu, meningkatkan layanan kepada masyarakat. Sehingga wisatawan Kota Bandung, luar negeri maupun dalam negeri menjadi nyaman,” ujarnya usai acara peremian.
Taksi ini merupakan terobosan dari Dinas Perhubungan Jawa Barat, Lanud Husein, dengan Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk menjawab keluhan penumpang dan pengguna Bandara Husein.
Iwa berharap kehadiran Taxi Sembrani ini turut mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat. “Saat ini tren pariwisata Jawa Barat mulai meningkat. Dibuktikan dengan adanya data bahwa tahun 2018 wisatawan yang datang capai 58 juta. Ke depan, diharapkan di tahun 2019 bisa mencapai 70 juta wisatawan,” ungkapnya.
Komandan Lanud Husein Sastranegara Bonang Bayuaji menyambut baik terobosan yang dilakukan Pemdaprov Jabar.
Menurutnya, ketersediaan transportasi darat yang memadai di lingkungan bandara menjadi salah satu komponen utama dalam ketertiban dan kenyamanan pelayanan masyarakat.
“Begitu menyentuh bandara, yang mereka cari pertama dalam transportasi menuju spot-spot yang diinginkan,” katanya.
Bonang menjelaskan, aplikasi Grab dipilih karena saat ini sedang tren di masyarakat dan nantinya penumpang peswat yang baru mendarat dapat memesan secara daring dari bandara tanpa ada masalah harga dan keamanan.
“Jadi penumpang sekarang ini kan harus dimudahkan semua keinginan umum, secara global dari permintaan pasar,” katanya.
Operasional 50 taksi baru bandara, akan diikuti penataan sekitar 100 taksi lama bandara baik dari segi kerapihan, kelengkapan, dan pelayanannya.
“Ini (taksi lama) kita tertibkan pelan-pelan supaya taksinya semuanya baik. Semuanya bertahap nanti kita perbarui,” tutur Bonang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Taksi dengan enam tempat duduk ini berbasis daring yang menggunakan aplikasi Grab Indonesia. Aplikasi Grab dipakai karena saat ini banyak dipesan oleh masyarakat.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menyatakan kehadiran Taxi Sembrani semakin melengkapi fasilitas penumpang di Husein Sastranegara sebagai bandara internasional yang merupakan pintu masuk wisatawan ke Kota Bandung dan Jawa Barat.
“Taksi ini berbasis online. Kita sudah memasuki masyarakat 4.0, maka tujuannya hanya satu, meningkatkan layanan kepada masyarakat. Sehingga wisatawan Kota Bandung, luar negeri maupun dalam negeri menjadi nyaman,” ujarnya usai acara peremian.
Taksi ini merupakan terobosan dari Dinas Perhubungan Jawa Barat, Lanud Husein, dengan Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk menjawab keluhan penumpang dan pengguna Bandara Husein.
Iwa berharap kehadiran Taxi Sembrani ini turut mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat. “Saat ini tren pariwisata Jawa Barat mulai meningkat. Dibuktikan dengan adanya data bahwa tahun 2018 wisatawan yang datang capai 58 juta. Ke depan, diharapkan di tahun 2019 bisa mencapai 70 juta wisatawan,” ungkapnya.
Komandan Lanud Husein Sastranegara Bonang Bayuaji menyambut baik terobosan yang dilakukan Pemdaprov Jabar.
Menurutnya, ketersediaan transportasi darat yang memadai di lingkungan bandara menjadi salah satu komponen utama dalam ketertiban dan kenyamanan pelayanan masyarakat.
“Begitu menyentuh bandara, yang mereka cari pertama dalam transportasi menuju spot-spot yang diinginkan,” katanya.
Bonang menjelaskan, aplikasi Grab dipilih karena saat ini sedang tren di masyarakat dan nantinya penumpang peswat yang baru mendarat dapat memesan secara daring dari bandara tanpa ada masalah harga dan keamanan.
“Jadi penumpang sekarang ini kan harus dimudahkan semua keinginan umum, secara global dari permintaan pasar,” katanya.
Operasional 50 taksi baru bandara, akan diikuti penataan sekitar 100 taksi lama bandara baik dari segi kerapihan, kelengkapan, dan pelayanannya.
“Ini (taksi lama) kita tertibkan pelan-pelan supaya taksinya semuanya baik. Semuanya bertahap nanti kita perbarui,” tutur Bonang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019