Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memberikan perhatian khusus untuk menjaga ketersediaan dan harga pada komoditas bawang merah dan putih yang saat ini harganya mulai menunjukan kenaikan menjelang Ramadhan.

"Ada komoditas (bawang merah dan putih) perlu penanganan khusus tapi secara umum stabil," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Garut Deni Suherlan usai inspeksi mendadak pasokan pangan di Pasar Guntur, Kabupaten Garut, Rabu.

Ia menuturkan, hasil pemantauan ke sejumlah tempat penjualan kebutuhan pokok pangan di pasar tradisional, beberapa barang masih terdistribusikan dengan baik.

Terkait ketersediaan bawang merah dan bawang putih, kata dia, menjadi perhatian pemerintah daerah untuk tetap tersedia normal, karena selama ini barang tersebut impor.

"Mudah-mudahan (pendistribusian lancar) ini diperkirakan, tapi sekarang masih ada aman, bawang merah sama bawang putih," katanya.

Agar komoditas bawang merah dan bawang putih tetap memenuhi kebutuhan masyarakat, kata Denny, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat yang memiliki kebijakan dalam mengatur impor bawang tersebut.

"Selama ini stoknya aman, tapi ya untuk ketersediaan kita perlu hati-hati maka kita laporkan ke pusat," katanya.

Ia menyampaikan, pemantauan tersebut untuk memastikan bahwa barang kebutuhan pokok pangan menjelang Ramadhan masih tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut dia, hasil pemantauan dan laporan dari dinas terkait bahwa distribusi pangan ke Garut berjalan lancar, termasuk harga barang tidak terjadi kenaikan yang cukup tinggi.

"Secara umum jelang Ramadhan ini sudah cukup siap, aman, stabil, mudah-mudahan kestabilan ini sampai Ramadhan, nanti kita pantau lagi jelang Lebaran," katanya.

Pedagang sayuran di Pasar Induk Guntur, Rinda Rabanda mengatakan, harga bawang merah saat ini masih naik di kisaran Rp28 ribu per kilogram dari harga normal Rp20 ribu per kilogram, sedangkan harga bawang putih saat ini Rp44 ribu dari harga sebelumnya Rp40 ribu per kilogram.

"Bawang merah sekarang Rp28 ribu, bawang putih sekarang sudah mencapai Rp44 ribu per kilonya," kata Rinda.

Baca juga: Pemkab Garut segera uji padi organik di tiga lokasi

Baca juga: Beras organik dari Garut tembus Pasar Swalayan

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019