Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara pemilu serentak tahun 2019, Selasa, di TPS 73 atau tepatnya di halaman kantor KPU Provinsi Jawa Barat, Jalan Garut No 11, Kota Bandung.
Ketua KPU Jawa Barat, Rifqi Alimubarok bertindak sebagai Ketua KPPS sedangkan anggota komisioner lainnya bertindak sebagai anggota KPPS.
Menurut Rifqi Alimubarok, simulasi tersebut dilakukan di tingkat provinsi setelah sebelumnya digelar bergilir di 27 kabupaten/kota.
Dia mengatakan dengan simulasi yang bergiliran dan berjenjang tersebut bisa menggambarkan semakin kuatnya persiapan jajarannya menghadapi penyelenggara Pemilu 2019.
Sebab dalam simulasi tersebut akan diketahui persoalan dan masalah yang muncul terkait teknis pemungutan dan penghitungan suara.
"Kita berharap pemilu berlangsung lancar dan kredibel dan terhindar dari kesalahan-kesalahan teknis," kata Rifqi Alimubarok sebelum pelaksanaan simulasi dimulai.
Dari simulasi itu juga Rifqi berharap agar KPPS memerhatikan detil hingga hal terkecil dalam penyelenggaraan pemilu di TPS.
KPPS harus menentukan siapa yang bertugas sebagai KPPS 4 dan 5, karena harus diisi orang-orang yang paham siapa saja yang berhak menggunakan hak suaranya.
Sementara itu, simulasi dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dimulai dengan pengambilan sumpah dari seluruh anggota KPPS.
Setelah itu, penghitungan surat suara yang akan digunakan hingga proses pemungutan suara.
Simulasi ini melibatkan sejumlah unsur, seperti Bawaslu, warga disekitar kantor KPU Jawa Barat, pemilih pemula dan pemilih yang sudah paruh baya.
Dalam simulasi ini, TPS 73 menyiapkan surat suara sebanyak 265 sesuai DPT yang ada. Simulasi ini juga melibatkan pemilih DPTb dan DPK.
Baca juga: Sasar pemilih milenial, KPU Jabar gelar festival musik
Baca juga: KPU: Pemilih pindahan di Jabar 41.000 orang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Ketua KPU Jawa Barat, Rifqi Alimubarok bertindak sebagai Ketua KPPS sedangkan anggota komisioner lainnya bertindak sebagai anggota KPPS.
Menurut Rifqi Alimubarok, simulasi tersebut dilakukan di tingkat provinsi setelah sebelumnya digelar bergilir di 27 kabupaten/kota.
Dia mengatakan dengan simulasi yang bergiliran dan berjenjang tersebut bisa menggambarkan semakin kuatnya persiapan jajarannya menghadapi penyelenggara Pemilu 2019.
Sebab dalam simulasi tersebut akan diketahui persoalan dan masalah yang muncul terkait teknis pemungutan dan penghitungan suara.
"Kita berharap pemilu berlangsung lancar dan kredibel dan terhindar dari kesalahan-kesalahan teknis," kata Rifqi Alimubarok sebelum pelaksanaan simulasi dimulai.
Dari simulasi itu juga Rifqi berharap agar KPPS memerhatikan detil hingga hal terkecil dalam penyelenggaraan pemilu di TPS.
KPPS harus menentukan siapa yang bertugas sebagai KPPS 4 dan 5, karena harus diisi orang-orang yang paham siapa saja yang berhak menggunakan hak suaranya.
Sementara itu, simulasi dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dimulai dengan pengambilan sumpah dari seluruh anggota KPPS.
Setelah itu, penghitungan surat suara yang akan digunakan hingga proses pemungutan suara.
Simulasi ini melibatkan sejumlah unsur, seperti Bawaslu, warga disekitar kantor KPU Jawa Barat, pemilih pemula dan pemilih yang sudah paruh baya.
Dalam simulasi ini, TPS 73 menyiapkan surat suara sebanyak 265 sesuai DPT yang ada. Simulasi ini juga melibatkan pemilih DPTb dan DPK.
Baca juga: Sasar pemilih milenial, KPU Jabar gelar festival musik
Baca juga: KPU: Pemilih pindahan di Jabar 41.000 orang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019