Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bandung Raya menggelar Deklarasi Anti Hoax untuk masyarakat dalam kegiatan Car Free Day Dago di Jalan Ir Juanda, Kota Bandung, Minggu.
Plh Koordinator Mafindo Bandung Raya, Hadi Purnama menyebutkan deklarasi tersebut merupakan penanda kegiatan literasi Mafindo di wilayah Bandung Raya. Selain itu pihaknya juga melakukan sosialisasi aplikasi penangkal hoax yaitu 'Turn Back Hoax'.
"Kegiatan hari ini kita cukup mendapat apresiasi dari warga bandung karena berdekatan dengan kegiatan CFD di jalan umum," kata Hadi.
Selain itu juga ia mengatakan pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait hoax.
Ia menyebutkan hoax dari dulu memang sudah ada, namun seiring perkembangan teknologi komunikasi, saat ini hoax kian merebak luas.
"Seiring dengan banyaknya pengguna internet di Indonesia sudah lebih dari 70 persen dari total 260 juta penduduk di Indonesia, jadi fokus kami adalah penangkalan persebaran hoax di generasi muda," katanya.
Berdasarkan riset Mafindo, Hadi mengatakan provinsi Jawa Barat merupakan yang tertinggi di Indonesia terkait dengan persebaran hoax.
Dengan demikian, fenomena tersebut menjadi salah satu target untuk program literasi di Jepang.
Acara tersebut juga menjadi awalan serangkaian kegiatan Mafindo di Jawa Barat.
Hadi menyebutkan, nantinya Mafindo akan melakukan kegiatan yang melibatkan sejumlah unsur masyarakat.
"Akan melibatkan hampir semua unsur masyarakat, komunitas, aktivis, mahasiswa, pelajar bahkan juga kalangan ibu rumah tangga, itu yang akan diundang untuk kegiatan nanti," katanya.
"Khusus untuk Mafindo Bandung Raya itu sudah berkordinasi dengan Mafindo pusat (akan diadakan) semacam Mafindo goes to campus atau goes to school untuk memberikan literasi kepada guru, dosen dan siswa agar lebih faham tentang apa itu hoax," tambahnya.
Baca juga: Arcandra minta kyai di Jabar ikut tangkal hoaks TTL termahal
Baca juga: Dedi Mulyadi: masyarakat perkotaan paling banyak terkena hoaks
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Plh Koordinator Mafindo Bandung Raya, Hadi Purnama menyebutkan deklarasi tersebut merupakan penanda kegiatan literasi Mafindo di wilayah Bandung Raya. Selain itu pihaknya juga melakukan sosialisasi aplikasi penangkal hoax yaitu 'Turn Back Hoax'.
"Kegiatan hari ini kita cukup mendapat apresiasi dari warga bandung karena berdekatan dengan kegiatan CFD di jalan umum," kata Hadi.
Selain itu juga ia mengatakan pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait hoax.
Ia menyebutkan hoax dari dulu memang sudah ada, namun seiring perkembangan teknologi komunikasi, saat ini hoax kian merebak luas.
"Seiring dengan banyaknya pengguna internet di Indonesia sudah lebih dari 70 persen dari total 260 juta penduduk di Indonesia, jadi fokus kami adalah penangkalan persebaran hoax di generasi muda," katanya.
Berdasarkan riset Mafindo, Hadi mengatakan provinsi Jawa Barat merupakan yang tertinggi di Indonesia terkait dengan persebaran hoax.
Dengan demikian, fenomena tersebut menjadi salah satu target untuk program literasi di Jepang.
Acara tersebut juga menjadi awalan serangkaian kegiatan Mafindo di Jawa Barat.
Hadi menyebutkan, nantinya Mafindo akan melakukan kegiatan yang melibatkan sejumlah unsur masyarakat.
"Akan melibatkan hampir semua unsur masyarakat, komunitas, aktivis, mahasiswa, pelajar bahkan juga kalangan ibu rumah tangga, itu yang akan diundang untuk kegiatan nanti," katanya.
"Khusus untuk Mafindo Bandung Raya itu sudah berkordinasi dengan Mafindo pusat (akan diadakan) semacam Mafindo goes to campus atau goes to school untuk memberikan literasi kepada guru, dosen dan siswa agar lebih faham tentang apa itu hoax," tambahnya.
Baca juga: Arcandra minta kyai di Jabar ikut tangkal hoaks TTL termahal
Baca juga: Dedi Mulyadi: masyarakat perkotaan paling banyak terkena hoaks
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019