Sebanyak 1.524.104 siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengikuti Ujian Nasional (UN) 2019 yang dimulai Senin.
UN untuk tingkat SMK tersebut diselenggarakan mulai 25 Maret hingga 28 Maret. Sebanyak 99,5 persen dilakukan dengan berbasis komputer atau UNBK.
UN untuk tingkat SMK mengujikan empat mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika , Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan.
Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud, Bahrun, mengatakan sejauh ini tidak ada kendala dalam pelaksanaan UN.
"Sejauh ini, pelaksanaan UN berjalan lancar. Sebanyak 99,5 persen sudah SMK," kata dia.
Terdapat tujuh provinsi yang siap menyelenggarakan UNBK secara keseluruhan atau 100 persen untuk semua jenjang pendidikan, baik formal maupun nonformal, yaitu Provinsi Aceh, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bangka Belitung.
Pada tahun ini, terdapat angket yang diberikan pada hari terakhir ujian. Dengan angket itu diharapkan mendapatkan analisis yang lebih komperehensif mengenai kondisi siswa, melalui aspek nonkognitif dengan capaian hasil UN.
Terdapat lima jenis angket siswa. Setiap siswa hanya mengerjakan satu jenis angket. Angket tersebut dikerjakan siswa setelah selesai melaksanakan UN.
Baca juga: Ratusan siswa SMKN 1 Garut doa bersama hadapi UN
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
UN untuk tingkat SMK tersebut diselenggarakan mulai 25 Maret hingga 28 Maret. Sebanyak 99,5 persen dilakukan dengan berbasis komputer atau UNBK.
UN untuk tingkat SMK mengujikan empat mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika , Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan.
Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud, Bahrun, mengatakan sejauh ini tidak ada kendala dalam pelaksanaan UN.
"Sejauh ini, pelaksanaan UN berjalan lancar. Sebanyak 99,5 persen sudah SMK," kata dia.
Terdapat tujuh provinsi yang siap menyelenggarakan UNBK secara keseluruhan atau 100 persen untuk semua jenjang pendidikan, baik formal maupun nonformal, yaitu Provinsi Aceh, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bangka Belitung.
Pada tahun ini, terdapat angket yang diberikan pada hari terakhir ujian. Dengan angket itu diharapkan mendapatkan analisis yang lebih komperehensif mengenai kondisi siswa, melalui aspek nonkognitif dengan capaian hasil UN.
Terdapat lima jenis angket siswa. Setiap siswa hanya mengerjakan satu jenis angket. Angket tersebut dikerjakan siswa setelah selesai melaksanakan UN.
Baca juga: Ratusan siswa SMKN 1 Garut doa bersama hadapi UN
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019