Ratusan siswa bersama guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Garut menggelar doa bersama dan tausyiah untuk memperkuat mental siswa secara spiritual sebelum menghadapi Ujian Nasional (UN) 2019 di Lapangan SMKN 1 Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat.

Kepala SMKN 1 Garut, Dadang Johar Arifin mengatakan, doa bersama para siswa itu menjadi rutinitas setiap menjelang pelaksanaan UN untuk mempersiapkan diri secara spiritual, selain kesiapan diri lainnya dengan belajar.

"Ini momentum menghadapi ujian, kita bermunajat dan memohon yang terbaik kepada Allah SWT untuk anak didik kita," kata Dadang.

Ia menyampaikan, para siswa peserta UN harus mempersiapkan diri dengan belajar, menjaga kesehatan, dan meminta ampunan serta doa kepada orang tua dan guru agar pelaksanaan UN lancar dengan hasil memuaskan.

"Tidak hanya kesehatan, belajar 24 jam, tapi juga berdoa dan meminta maaf kepada orang tua dan guru, minta doa untuk kemudahan ujian," katanya.

Meskipun UN bukan syarat mutlak kelulusan siswa, kata Dadang, para siswa harus tetap memaksimalkan diri untuk mendapatkan hasil nilai yang paling baik.

"Meski bukan jadi mutlak, kita tetap berharap yang terbaik untuk anak didik kita," ucapnya.

Seorang siswa SMKN 1 Garut peserta UN, Fitrotunisa mengatakan, doa bersama dan memohon ampun kepada orang tua, guru dan Allah swt telah memberikan ketenangan diri hingga memiliki semangat untuk menghadapi UN.

Ia berharap, pelaksanaan UN 2019 berbasis komputer dapat berlangsung dengan lancar, hasil yang memuaskan dan siswa SMKN 1 Garut semuanya bisa lulus.

"Kami berdoa yang terbaik buat siswa kelas 3, dan mohon ampun, selain sudah mempersiapkan diri dengan belajar," katanya.

Baca juga: Mendikbud: istilah UN itu terserah, tapi evaluasi nasional itu amanah UU

Baca juga: Siswa Garut disiapkan memasuki industri kerja film
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019