Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Jawa Barat, menemukan kekurangan surat suara sebanyak 4.634 lembar untuk pemilihan DPR RI, setelah dilakukan penyortiran dan pelipatan selama empat hari melibatkan 500 orang.
Sekretaris KPU Endan Hamdani, di Cianjur Senin, mengatakan setelah melakukan penyortiran terhadap 1,7 juta lembar suara suara untuk pemilihan DPR-RI, ditemukan kekurangan sebanyak 4.634 lembar surat suara.
"Dalam penyoritan suara suara itu, kami menemukan sebanyak 534 lembar surat suara mengalami kerusakan dan kekurang sebanyak 4.091, jadi total kerusakan dan kekurangan sebanyak 4.634 lembar surat suara," katanya.
Ia menjelaskan, penyortiran dan pelipatan gelombang ketiga itu, melibatkan sebanyak 500 orang yang dibagi kedalam 25 kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 20 orang dan diawasi satu orang pengawas.
"Kami memberikan target pada penyortir sebanyak 50 box surat suara, isi satu box sebanyak 500 lebar surat suara. Perlembar mereka mendapatkan upah sebesar Rp80 rupiah," katanya.
Dalam kegiatan penyortiran dan pelipatan setiap harinya dibuatkan berita acara harian dan direkap dalam empat hari secara keseluruhan. Sesuai dengan keputusan KPU-RI surat suara yang kekurangan dan rusak dapat diusulkan untuk diganti.
Pihaknya mencatat setelah dilaukan penyortiran gelombang pertama untuk surat suara pemilihan presiden, pihaknya menemukan 3.370 surat suara rusak dan kekurangan saat pengiriman sebanyak 23.835 lembar surat suara, sehingga kekurangan surat suara untuk pilpres sebanyak 27.205.
"Penyortiran gelombang kedua untuk pemilihan DPD-RI, ditemukan kelebihan surat suara sebanyak 3.608," katanya.
Baca juga: KPU Cianjur temukan kelebihan surat suara pemilihan DPD
Baca juga: Kekurangan surat suara di KPU Cianjur tercatat 27.205 lembar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Sekretaris KPU Endan Hamdani, di Cianjur Senin, mengatakan setelah melakukan penyortiran terhadap 1,7 juta lembar suara suara untuk pemilihan DPR-RI, ditemukan kekurangan sebanyak 4.634 lembar surat suara.
"Dalam penyoritan suara suara itu, kami menemukan sebanyak 534 lembar surat suara mengalami kerusakan dan kekurang sebanyak 4.091, jadi total kerusakan dan kekurangan sebanyak 4.634 lembar surat suara," katanya.
Ia menjelaskan, penyortiran dan pelipatan gelombang ketiga itu, melibatkan sebanyak 500 orang yang dibagi kedalam 25 kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 20 orang dan diawasi satu orang pengawas.
"Kami memberikan target pada penyortir sebanyak 50 box surat suara, isi satu box sebanyak 500 lebar surat suara. Perlembar mereka mendapatkan upah sebesar Rp80 rupiah," katanya.
Dalam kegiatan penyortiran dan pelipatan setiap harinya dibuatkan berita acara harian dan direkap dalam empat hari secara keseluruhan. Sesuai dengan keputusan KPU-RI surat suara yang kekurangan dan rusak dapat diusulkan untuk diganti.
Pihaknya mencatat setelah dilaukan penyortiran gelombang pertama untuk surat suara pemilihan presiden, pihaknya menemukan 3.370 surat suara rusak dan kekurangan saat pengiriman sebanyak 23.835 lembar surat suara, sehingga kekurangan surat suara untuk pilpres sebanyak 27.205.
"Penyortiran gelombang kedua untuk pemilihan DPD-RI, ditemukan kelebihan surat suara sebanyak 3.608," katanya.
Baca juga: KPU Cianjur temukan kelebihan surat suara pemilihan DPD
Baca juga: Kekurangan surat suara di KPU Cianjur tercatat 27.205 lembar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019