Cianjur (ANTARA) - Seribuan kepala keluarga di dua desa di Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, Minggu, meminta dinas terkait di Pemkab Cianjur, memperbaiki jalan yang membentang di dua wilayah tersebut yang kondisinya seperti "sungai kering".

Bahkan tidak jarang kecelakaan tunggal terjadi setiap hari di sejumlah ruas jalan karena kontur jalan yang menurun tajam menuju Desa Cibanteng, atau sebaliknya menanjak tajam dari arah Desa Kubang dengan landasan jalan bebatuan.

"Kalau tidak biasa melintas di jalan desa ini, pengendara sepeda motor banyak yang mengalami kecelakaan tunggal atau tergelincir, kalau hujan turun warga pun tidak berani melintas," kata Maman warga Desa Kubang pada wartawan.

Ia menjelaskan, landasan jalan yang tidak layak dilalui kendaraan itu, merupakan akses penghubung utama satu-satunya untuk keluar dari beberapa kampung di Desa Cibanteng dan Kubang karena akses jalan yang lain lebih parah dan rusak berat.

"Tidak hanya warga dua desa di Kabupaten Cianjur, warga dari dua kecamatan terujung Kabupaten Bogor pun mengunakan jalan tersebut untuk melakukan aktifitas ekonomi dan pendidikan," katanya.

Sehingga pihaknya berharap dengan datangnya Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, beberapa waktu lalu ke desa tersebut, pihaknya berharap membawa angin segar bagi warga untuk mendapatkan perbaikan jalan.

"Pak Bupati beberapa pekan lalu datang ke kampung kami, untuk melihat lokasi jembatan yang akan segera dibangun yang menghubungkan dua desa. Harapan kami pembangunan jembatan dibarengi dengan perbaikan jalan," katanya.

Hal senada terucap dari mulut Didin warga Desa Cibanteng, yang sejak beberapa tahun terakhir bekerja sebagai tukang ojeg. Untuk sekali jalan dari kampungnya menuju pusat kota Kecamatan Sukaresmi, dia mematok tarif Rp60 ribu.

Namun tutur dia, ongkos ojeg tidak akan mahal kalau jalan yang dilalui mulus meskipun menanjak tajam atau menurun tajam sekalipun karena jarak tempuh tidak akan membutuhkan waktu lama karena buruknya landasan jalan.

"Kalau tidak ahli, nyawa taruhannya karena bapak lihat sendiri medan jalan yang dilalui hanya berlandaskan batu koral. Puluhan tahun kami mendambakan jalan yang layak dan jembatan penghubung antar desa, semoga terkabul," katanya.

Baca juga: Bupati batalkan PHK ratusan tenaga medis RSUD Pagelaran

Baca juga: Penerima PKH keluhkan potongan bantuan oleh pendamping
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019