Garut (Antaranews Jabar) - Sejumlah warga antusias membeli gas subsidi 3 kilogram yang dijual murah seharga Rp16 ribu dalam kegiatan Pasar Murah LPG yang diselenggarakan PT Pertamina di Alun-alun Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.
Seorang pembeli gas, Jajang (40) sengaja datang ke Pasar Murah LPG untuk membeli gas 3 kg yang harganya lebih murah dari harga eceran di daerah, dengan kisaran harga Rp20 ribu, bahkan lebih per tabungnya.
"Alhamdulillah dapat gas murah, belinya cuma Rp16 ribu," kata Jajang warga Kampung Cihuni, Desa Cimaragas, Kecamatan Pangatikan.
Warga lainnya Ayu menyatakan adanya Pasar Murah LPG dengan menjual gas subsidi sebesar Rp16 ribu telah cukup meringankan biaya pengeluaran modal usaha.
Ayu yang sehari-harinya sebagai penjual makanan biasa membeli gas subsidi di warung sekitar seharga Rp20 ribu, harga yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga yang sebenarnya hanya Rp16 ribu.
"Di sini harganya murah, kalau biasanya saya beli Rp20 ribu," kata Ayu warga Pakemitan, Desa Kecamatan Wanaraja.
Terkait ketersediaan gas di wilayah Wanaraja, sejumlah warga mengaku lancar dan tidak pernah mengalami kesulitan mendapatkan gas ketika membutuhkannya.
"Gas mudah didapat, selalu ada, cuma harganya tidak Rp16 ribu," kata Ayu.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) DPC Garut, Hidayatullah menyatakan, operasi Pasar Murah LPG tersebut sasarannya langsung kepada konsumen bukan pengecer dengan harga Rp16 ribu per tabung.
Ia memastikan pendistribusian gas subsidi di Garut, khususnya di Kecamatan Wanaraja dan sekitarnya berjalan lancar tidak ada kelangkaan dalam penyediaan gas ke konsumen.
"Selama ini tidak ada kelangkaan, pendistribusian lancar," katanya.
Unit Manager Communication dan CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami menambahkan, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III Jawa Bagian Barat memastikan stok LPG 3kg di wilayah Kabupaten Garut dalam kondisi aman, penyaluran LPG dilakukan melalui 30 agen dan 964 pangkalan tersebar di wilayah Garut.
Pada Februari 2019 mencapai rata-rata hampir 52 ribu tabung per hari, penyaluran tersebut meningkat dibandingkan Januari 2019 yang mencapai rata-rata 51 ribu tabung per hari.
"Peningkatan penyaluran sudah dilakukan menjelang Hari Raya Imlek, dimana seperti trend sebelumnya selalu menunjukan peningkatan kebutuhan di masyarakat, sehingga kami melakukan tambahan pengiriman pada 4, 5, dan 6 Februari," katanya.
Dewi mengatakan harga LPG 3 kg di pangkalan masih sesuai dengan Harga Eceran Terendah (HET) yang ditetapkan yakni Rp16 ribu per tabung.
Pertamina berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat sehingga kebutuhan gas subsidinya terpenuhi dengan baik.
"Kami ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat, terlebih pada produk LPG Subsidi 3 kg yang diperuntukan bagi masyarakat miskin atau usaha mikro, sesuai dengan aturan pemerintah," kata Dewi.
Baca juga: Pertamina gelar operasi pasar gas subsidi
Baca juga: Harga BBM kembali turun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Seorang pembeli gas, Jajang (40) sengaja datang ke Pasar Murah LPG untuk membeli gas 3 kg yang harganya lebih murah dari harga eceran di daerah, dengan kisaran harga Rp20 ribu, bahkan lebih per tabungnya.
"Alhamdulillah dapat gas murah, belinya cuma Rp16 ribu," kata Jajang warga Kampung Cihuni, Desa Cimaragas, Kecamatan Pangatikan.
Warga lainnya Ayu menyatakan adanya Pasar Murah LPG dengan menjual gas subsidi sebesar Rp16 ribu telah cukup meringankan biaya pengeluaran modal usaha.
Ayu yang sehari-harinya sebagai penjual makanan biasa membeli gas subsidi di warung sekitar seharga Rp20 ribu, harga yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga yang sebenarnya hanya Rp16 ribu.
"Di sini harganya murah, kalau biasanya saya beli Rp20 ribu," kata Ayu warga Pakemitan, Desa Kecamatan Wanaraja.
Terkait ketersediaan gas di wilayah Wanaraja, sejumlah warga mengaku lancar dan tidak pernah mengalami kesulitan mendapatkan gas ketika membutuhkannya.
"Gas mudah didapat, selalu ada, cuma harganya tidak Rp16 ribu," kata Ayu.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) DPC Garut, Hidayatullah menyatakan, operasi Pasar Murah LPG tersebut sasarannya langsung kepada konsumen bukan pengecer dengan harga Rp16 ribu per tabung.
Ia memastikan pendistribusian gas subsidi di Garut, khususnya di Kecamatan Wanaraja dan sekitarnya berjalan lancar tidak ada kelangkaan dalam penyediaan gas ke konsumen.
"Selama ini tidak ada kelangkaan, pendistribusian lancar," katanya.
Unit Manager Communication dan CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami menambahkan, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III Jawa Bagian Barat memastikan stok LPG 3kg di wilayah Kabupaten Garut dalam kondisi aman, penyaluran LPG dilakukan melalui 30 agen dan 964 pangkalan tersebar di wilayah Garut.
Pada Februari 2019 mencapai rata-rata hampir 52 ribu tabung per hari, penyaluran tersebut meningkat dibandingkan Januari 2019 yang mencapai rata-rata 51 ribu tabung per hari.
"Peningkatan penyaluran sudah dilakukan menjelang Hari Raya Imlek, dimana seperti trend sebelumnya selalu menunjukan peningkatan kebutuhan di masyarakat, sehingga kami melakukan tambahan pengiriman pada 4, 5, dan 6 Februari," katanya.
Dewi mengatakan harga LPG 3 kg di pangkalan masih sesuai dengan Harga Eceran Terendah (HET) yang ditetapkan yakni Rp16 ribu per tabung.
Pertamina berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat sehingga kebutuhan gas subsidinya terpenuhi dengan baik.
"Kami ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat, terlebih pada produk LPG Subsidi 3 kg yang diperuntukan bagi masyarakat miskin atau usaha mikro, sesuai dengan aturan pemerintah," kata Dewi.
Baca juga: Pertamina gelar operasi pasar gas subsidi
Baca juga: Harga BBM kembali turun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019