Cianjur (Antaranews Jabar) - Warga Kampung Kiara Payung, Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, membantah mengabaikan keluarga Bakti yang memiliki kemampuan secara ekonomi tapi mengalami gangguan mental.
Bahkan selama ini warga kerap membantu keluarga Bakti yang terdiri dari ayah, istri dan satu orang anak itu, mulai dari memberi makan hingga membangun rumah dari semula yang tidak layak huni di atas tanah miliknya.
"Kami merasa dipojokkan atas pemberitaan media yang menyebutkan keluarga Bakti terpaksa memasak makanan basi. Selama ini warga cukup banyak memberikan perhatian untuk keluarga yang memiliki tanah ratusan meter itu," kata Hana seorang warga kepada wartawan, Senin.
Ia menuturkan, selama ini keluarga tersebut mengalami gangguan mental termasuk istri dan anaknya mengalami keterbelakangan mental sejak 15 tahun yang lalu.
Bakti cukup memiliki harta dan uang yang tidak pernah dipergunakan untuk kepentingan sehari-hari.
"Kami tidak tahu bagaimana asalnya keluarga tersebut mengalami keterbelakangan mental, meskipun mereka berasal dari keluarga yang cukup berada. Bahkan selama ini, Bakti kerap ditemukan warga tidur di tengah sawah," katanya.
Kepala Desa Ramasari, Agus Sumarna mengatakan Bakti sudah sejak lama mengalami gangguan mental dan Jujun anaknya dari isterinya Aisyah juga mengalami keterbelakangan mental, namun sudah menjalani pendidikan di SLB.
Dia menuturkan, selama ini satu keluarga tersebut tinggal jauh dari perkampungan warga tepatnya di tengah sawah yang merupakan milik Bakti. Bahkan Bakti pernah mendapat perawatan selama 45 hari di Rumah Sakit Jiwa di Sukabumi.
"Kalau sedang sehat Bakti biasa menggarap sawahnya dan hasilnya selalu disimpan di dalam rumah. Kami perah menukarkan uang yang sudah rusak hingga Rp1 juta. Bahkan yang sudah tidak utuh sama sekali hingga Rp1 juta lebih," katanya.
Dia berharap setelah rumahnya dipindahkan ke dekat rumah anak tirinya di kampung yang sama, keluarga tersebut dapat sembuh seperti warga normal lainnya.
Namun Bakti tetap akan menjalani perawatan di Bogor atas gagasan yayasan KSJ Cianjur.
"Harapan kami keluarga tersebut dapat hidup normal seperti warga lainnya. Meskipun dalam waktu dekat Bakti akan menjalani perawatan di Bogor agar dapat pulih seperti semula," katanya.
Baca juga: DPRD Cianjur ajukan Raperda khusus penyandang disabilitas
Baca juga: Warga Cianjur selatan sambut baik rencana pembangunan gardu induk PLN
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Bahkan selama ini warga kerap membantu keluarga Bakti yang terdiri dari ayah, istri dan satu orang anak itu, mulai dari memberi makan hingga membangun rumah dari semula yang tidak layak huni di atas tanah miliknya.
"Kami merasa dipojokkan atas pemberitaan media yang menyebutkan keluarga Bakti terpaksa memasak makanan basi. Selama ini warga cukup banyak memberikan perhatian untuk keluarga yang memiliki tanah ratusan meter itu," kata Hana seorang warga kepada wartawan, Senin.
Ia menuturkan, selama ini keluarga tersebut mengalami gangguan mental termasuk istri dan anaknya mengalami keterbelakangan mental sejak 15 tahun yang lalu.
Bakti cukup memiliki harta dan uang yang tidak pernah dipergunakan untuk kepentingan sehari-hari.
"Kami tidak tahu bagaimana asalnya keluarga tersebut mengalami keterbelakangan mental, meskipun mereka berasal dari keluarga yang cukup berada. Bahkan selama ini, Bakti kerap ditemukan warga tidur di tengah sawah," katanya.
Kepala Desa Ramasari, Agus Sumarna mengatakan Bakti sudah sejak lama mengalami gangguan mental dan Jujun anaknya dari isterinya Aisyah juga mengalami keterbelakangan mental, namun sudah menjalani pendidikan di SLB.
Dia menuturkan, selama ini satu keluarga tersebut tinggal jauh dari perkampungan warga tepatnya di tengah sawah yang merupakan milik Bakti. Bahkan Bakti pernah mendapat perawatan selama 45 hari di Rumah Sakit Jiwa di Sukabumi.
"Kalau sedang sehat Bakti biasa menggarap sawahnya dan hasilnya selalu disimpan di dalam rumah. Kami perah menukarkan uang yang sudah rusak hingga Rp1 juta. Bahkan yang sudah tidak utuh sama sekali hingga Rp1 juta lebih," katanya.
Dia berharap setelah rumahnya dipindahkan ke dekat rumah anak tirinya di kampung yang sama, keluarga tersebut dapat sembuh seperti warga normal lainnya.
Namun Bakti tetap akan menjalani perawatan di Bogor atas gagasan yayasan KSJ Cianjur.
"Harapan kami keluarga tersebut dapat hidup normal seperti warga lainnya. Meskipun dalam waktu dekat Bakti akan menjalani perawatan di Bogor agar dapat pulih seperti semula," katanya.
Baca juga: DPRD Cianjur ajukan Raperda khusus penyandang disabilitas
Baca juga: Warga Cianjur selatan sambut baik rencana pembangunan gardu induk PLN
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019