Bandung (Antaranews Jabar) - Perusahaan "financial technology (Fintech) peer-to-peer landing "PT Toko Modal Mitra Usaha (Tokomodal) membantu pengembangan usaha 2.600 toko kelontong di Jawa Barat yang menjadi binaan Alfamikro yang disebut Outlet Binaan Alfa (OBA).
"Sejak pertama kali diluncurkan pada Agustus 2018, sampai dengan Januari 2019 sudah lebih dari 8.300 OBA yang tersebar di lebih dari 50 kota (22 provinsi) telah memanfaatkan aplikasi ini. Sebanyak 2.600 diantaranya merupakan OBA yang berada di Jawa Barat," kata Co-Founder Fintech Tokomodal Chris Antonius di Bandung, Senin.
Dengan memanfaatkan aplikasi ini, kata Chris, kemampuan belanja OBA meningkat, yang secara langsung berpengaruh pada peningkatan pendapatan mereka.
Dia mencontohkan salah satu toko kelontong milik Elin Hendani, yang berlokasi di kota Bandung.
Sejak menggunakan aplikasi fintech ini pada Agustus 2018, hingga Januari 2019 tercatat telah melakukan 99 kali transaksi senilai total Rp122 juta.
Chris Antonius mengatakan, aplikasi fintech ini didirikan bertujuan untuk membangkitkan dan meningkatkan daya saing usaha mikro dengan pinjaman yang mudah dan aman.
"Kami ingin membantu OBA untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak dan stok yang banyak juga," ujarnya.
Saat ini banyak OBA yang sulit mengembangkan usahanya karena modalnya terbatas. Kehadiran fintech Tokomodal ini untuk membantu masalah tersebut.
OBA bisa menggunakan fasilitas fintech Tokomodal untuk dapatkan pendanaan yg mudah, cepat dan aman.
Chris mengatakan pihaknya menargetkan tahun ini bisa meningkatkan jumlah pembiayaan kepada usaha kecil salah satu caranya dengan memberikan bunga nol persen.
Menurut Chris, bunga yang diberikan juga sangat ringan yakni selama tujuh hari bunganya masih nol persen selama masa promosi.
Saat ini, rata-rata OBA yang menggunakan fasilitas pembiayaan fintech ini bisa mengembalikan pinjamannya tidak sampai tujuh hari.
"Bahkan ada yang bisa mengembalikan dalam 2 hari. OBA yang ingin membayar juga cukup mudah, tinggal datang ke?Alfamart atau dititipkan ke Member Relation Officer (MRO) Alfamikro," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama fintech Tokomodal Muhamad Aidil Fathany mengatakan program ini sangat mempermudah pemilik warung yang ingin memiliki pinjaman modal untuk pengembangan usaha.
"Sebelum ini proses transaksi di Alfamikro bersifat Cash on Delivery (COD)," kata dia.
Namun sekarang pemilik warung tinggal pilih barang di aplikasi, lalu memilih pembayaran melalui aplikasi, dan selanjutnya barang dikirim tanpa ongkos kirim dengan estimasi same-day service.
Baca juga: Akademisi: Pemanfaatan fintech harus perhatikan konteks sosial
Baca juga: "FINTECH" Format Bisnis Praktis Bagi Masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Sejak pertama kali diluncurkan pada Agustus 2018, sampai dengan Januari 2019 sudah lebih dari 8.300 OBA yang tersebar di lebih dari 50 kota (22 provinsi) telah memanfaatkan aplikasi ini. Sebanyak 2.600 diantaranya merupakan OBA yang berada di Jawa Barat," kata Co-Founder Fintech Tokomodal Chris Antonius di Bandung, Senin.
Dengan memanfaatkan aplikasi ini, kata Chris, kemampuan belanja OBA meningkat, yang secara langsung berpengaruh pada peningkatan pendapatan mereka.
Dia mencontohkan salah satu toko kelontong milik Elin Hendani, yang berlokasi di kota Bandung.
Sejak menggunakan aplikasi fintech ini pada Agustus 2018, hingga Januari 2019 tercatat telah melakukan 99 kali transaksi senilai total Rp122 juta.
Chris Antonius mengatakan, aplikasi fintech ini didirikan bertujuan untuk membangkitkan dan meningkatkan daya saing usaha mikro dengan pinjaman yang mudah dan aman.
"Kami ingin membantu OBA untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak dan stok yang banyak juga," ujarnya.
Saat ini banyak OBA yang sulit mengembangkan usahanya karena modalnya terbatas. Kehadiran fintech Tokomodal ini untuk membantu masalah tersebut.
OBA bisa menggunakan fasilitas fintech Tokomodal untuk dapatkan pendanaan yg mudah, cepat dan aman.
Chris mengatakan pihaknya menargetkan tahun ini bisa meningkatkan jumlah pembiayaan kepada usaha kecil salah satu caranya dengan memberikan bunga nol persen.
Menurut Chris, bunga yang diberikan juga sangat ringan yakni selama tujuh hari bunganya masih nol persen selama masa promosi.
Saat ini, rata-rata OBA yang menggunakan fasilitas pembiayaan fintech ini bisa mengembalikan pinjamannya tidak sampai tujuh hari.
"Bahkan ada yang bisa mengembalikan dalam 2 hari. OBA yang ingin membayar juga cukup mudah, tinggal datang ke?Alfamart atau dititipkan ke Member Relation Officer (MRO) Alfamikro," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama fintech Tokomodal Muhamad Aidil Fathany mengatakan program ini sangat mempermudah pemilik warung yang ingin memiliki pinjaman modal untuk pengembangan usaha.
"Sebelum ini proses transaksi di Alfamikro bersifat Cash on Delivery (COD)," kata dia.
Namun sekarang pemilik warung tinggal pilih barang di aplikasi, lalu memilih pembayaran melalui aplikasi, dan selanjutnya barang dikirim tanpa ongkos kirim dengan estimasi same-day service.
Baca juga: Akademisi: Pemanfaatan fintech harus perhatikan konteks sosial
Baca juga: "FINTECH" Format Bisnis Praktis Bagi Masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019