Cianjur (Antaranews Jabar) - Seratusan orang pasien dari beberapa wilayah di Cinjur, Jawa Barat, mendapatkan penanganan serius di RSUD Cianjur karena diduga terserang penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD).
Humas RSUD Raya Sandi di Cianjur, Rabu mengatakan dalam dua bulan terkahir jumlah pasien DBD yang dirawat terus mengalami kenaikan, tercatat Desember 2018 jumlah pasien DBD yang dirawat 44 pasien terdiri dari 21 pasien dewasa dan 23 pasien anak.
Sedangkan pada Januari 2019 pasien dirawat di RSUD Cianjur 64 pasien DBD, terdiri dari 57 pasien anak dan tujuh pasien dewasa.
Dari hasil pemeriksaan pasien tersebut dinyatakan positif BDB. Meskipun dinyatakan positif DBD, namun ada beberapa yang sedang dilakukan proses observasi dari tim medis RSUD Cianjur, katanya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Tresna Gumilar, mengatakatan telah menyebar surat edaran ke semua puskemas dan kecamatan agar melakukan kewaspadaan dini kejadian luar biasa akibat DBD atau KLB DBD.
Bahkan bila ditemukan adanya korban atau gejala DBD, selain di berikan pencegahan dan pertolong medis di wilayah yang di temukan DBD akan dilakukan poging atau pengasapan.
Pihaknya mengimbau warga agar lebih jeli mengenai gejala awal DBD dan agar tetap menjaga kebersihan lingkungan, jika di temukan gejala awal segera melaporkan ke pihak kesehatan terdekat.
Baca juga: Dinkes Indramayu catat 13 penderita DBD
Baca juga: Pasien DBD di RSHS Bandung meningkat lima kali lipat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Humas RSUD Raya Sandi di Cianjur, Rabu mengatakan dalam dua bulan terkahir jumlah pasien DBD yang dirawat terus mengalami kenaikan, tercatat Desember 2018 jumlah pasien DBD yang dirawat 44 pasien terdiri dari 21 pasien dewasa dan 23 pasien anak.
Sedangkan pada Januari 2019 pasien dirawat di RSUD Cianjur 64 pasien DBD, terdiri dari 57 pasien anak dan tujuh pasien dewasa.
Dari hasil pemeriksaan pasien tersebut dinyatakan positif BDB. Meskipun dinyatakan positif DBD, namun ada beberapa yang sedang dilakukan proses observasi dari tim medis RSUD Cianjur, katanya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Tresna Gumilar, mengatakatan telah menyebar surat edaran ke semua puskemas dan kecamatan agar melakukan kewaspadaan dini kejadian luar biasa akibat DBD atau KLB DBD.
Bahkan bila ditemukan adanya korban atau gejala DBD, selain di berikan pencegahan dan pertolong medis di wilayah yang di temukan DBD akan dilakukan poging atau pengasapan.
Pihaknya mengimbau warga agar lebih jeli mengenai gejala awal DBD dan agar tetap menjaga kebersihan lingkungan, jika di temukan gejala awal segera melaporkan ke pihak kesehatan terdekat.
Baca juga: Dinkes Indramayu catat 13 penderita DBD
Baca juga: Pasien DBD di RSHS Bandung meningkat lima kali lipat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019