Indramayu (Antaranews Jabar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada bulan Januari 2019 mencatat ada 13 penderita demam berdarah dengue (DBD) dan itu menunjukkan peningkatan dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pada bulan Januari ini kasus DBD di Indramayu ada tren kenaikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara di Indramayu, Rabu.
Deden mengatakan pada bulan Januari 2019 sampai dengan tanggal 30, sudah tercatat 13 orang yang terjangkit DBD.
Dan itu menunjukan peningkatan dibandingkan priode yang sama tahun 2018, di mana hanya ada sembilan orang saja.
Dengan mulai meningkatnya kasus DBD, Dinkes Indramayu lanjut Deden, sudah mengintruksikan kepada semua fasilitas kesehatan untuk mewaspadainya dan juga siap melayani masyarakat yang terjangkit DBD.
"Kami sudah membuat surat edaran kepada semua fasilitas kesehatan baik tingkat pertama maupun lanjut untuk kewaspadaan dini terkait DBD," tuturnya.
Selain itu Dinkes Indramayu juga sudah mengintruksikan kepada semua Puskesmas untuk memperhatikan dan mendata semua masyarakat yang berobat dan jika ditemukan ada gejala DBD segera dicatat dan dilaporkan.
Hal itu lanjut Deden, agar bisa terdeteksi daerah yang memang rawan atau endemis DBD, supaya penanganan terhadap kasus tersebut bisa segera diselesaikan.
"Masyarakat juga harus sadar dengan lingkungan sekitar dan juga menerapkan 3 M," tuturnya.
Baca juga: Seratusan pasien DBD jalani perawatan di RSUD Cianjur
Baca juga: Pasien DBD di RSHS Bandung meningkat lima kali lipat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Pada bulan Januari ini kasus DBD di Indramayu ada tren kenaikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara di Indramayu, Rabu.
Deden mengatakan pada bulan Januari 2019 sampai dengan tanggal 30, sudah tercatat 13 orang yang terjangkit DBD.
Dan itu menunjukan peningkatan dibandingkan priode yang sama tahun 2018, di mana hanya ada sembilan orang saja.
Dengan mulai meningkatnya kasus DBD, Dinkes Indramayu lanjut Deden, sudah mengintruksikan kepada semua fasilitas kesehatan untuk mewaspadainya dan juga siap melayani masyarakat yang terjangkit DBD.
"Kami sudah membuat surat edaran kepada semua fasilitas kesehatan baik tingkat pertama maupun lanjut untuk kewaspadaan dini terkait DBD," tuturnya.
Selain itu Dinkes Indramayu juga sudah mengintruksikan kepada semua Puskesmas untuk memperhatikan dan mendata semua masyarakat yang berobat dan jika ditemukan ada gejala DBD segera dicatat dan dilaporkan.
Hal itu lanjut Deden, agar bisa terdeteksi daerah yang memang rawan atau endemis DBD, supaya penanganan terhadap kasus tersebut bisa segera diselesaikan.
"Masyarakat juga harus sadar dengan lingkungan sekitar dan juga menerapkan 3 M," tuturnya.
Baca juga: Seratusan pasien DBD jalani perawatan di RSUD Cianjur
Baca juga: Pasien DBD di RSHS Bandung meningkat lima kali lipat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019