Cianjur (Antaranews Jabar) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Cianjur, Jawa Barat segera berkordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan pemotongan DAK bidang pendidikan 2019.
"Kami akan menggelar rapat untuk memastikan apakah anggaran DAK tahun ini ada pemangkasan atau tidak. Kami akan upayakan langkah selanjutnya agar ada tambahan alokasi dana untuk program pendidikan," kata Pelaksana Tugas Kepala Disdikbud Cianjur Oting Zaenal Mutaiqin di Cianjur, Jumat.
Saat ini, pihaknya terus melakukan pembenahan di lingkungan pendidikan. Kesalahan yang terjadi selama ini akan dihilangkan agar pelaksanaan program pendidikan lebih optimal, terutama untuk menggenjot rata-rata lama sekolah.
"Kalau memang terjadi pemangkasan, kami akan mencari upaya agar dana untuk pendidikan dari pusat tetap bergulir dan tidak menghambat program yang sudah direncanakan," katanya.
Berdaskan informasi dari wakil rakyat bebarapa waktu lalu, DAK pendidikan pada 2019 untuk Cianjur dipangkas lebih dari 50 persen. Hal tersebut diduga berkaitan dengan kasus operasi tangkap tangan terhadap Bupati Cianjur dan empat orang tersangka lainnya serta, beberapa faktor lainnya.
Komisi IV DPRD Cianju sempat berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan DAK yang rencananya dialokasikan untuk Cianjur sekitar Rp48 miliar, dipangkas menjadi Rp20 miliar.
Wakil rakyat telah menyampaikan agar tidak ada pemangkasan anggaran untuk pendidikan karena akan mengancam keberlangsungan program pendidikan di Cianjur.
Terlebih, saat ini Cianjur tengah menggenjot peningkatan pembangunan bidang pendidikan untuk meningkatkan indeks pendidikan manusia (IPM).
"Salah satu faktor yang memberatkan adanya temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), terkait laporan dana BOS sebesar Rp20 miliar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Anggota Komisi IV DPRD Cianjur Sapturo.
Baca juga: DPRD pertanyakan pemangkasan DAK Pendidikan Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kami akan menggelar rapat untuk memastikan apakah anggaran DAK tahun ini ada pemangkasan atau tidak. Kami akan upayakan langkah selanjutnya agar ada tambahan alokasi dana untuk program pendidikan," kata Pelaksana Tugas Kepala Disdikbud Cianjur Oting Zaenal Mutaiqin di Cianjur, Jumat.
Saat ini, pihaknya terus melakukan pembenahan di lingkungan pendidikan. Kesalahan yang terjadi selama ini akan dihilangkan agar pelaksanaan program pendidikan lebih optimal, terutama untuk menggenjot rata-rata lama sekolah.
"Kalau memang terjadi pemangkasan, kami akan mencari upaya agar dana untuk pendidikan dari pusat tetap bergulir dan tidak menghambat program yang sudah direncanakan," katanya.
Berdaskan informasi dari wakil rakyat bebarapa waktu lalu, DAK pendidikan pada 2019 untuk Cianjur dipangkas lebih dari 50 persen. Hal tersebut diduga berkaitan dengan kasus operasi tangkap tangan terhadap Bupati Cianjur dan empat orang tersangka lainnya serta, beberapa faktor lainnya.
Komisi IV DPRD Cianju sempat berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan DAK yang rencananya dialokasikan untuk Cianjur sekitar Rp48 miliar, dipangkas menjadi Rp20 miliar.
Wakil rakyat telah menyampaikan agar tidak ada pemangkasan anggaran untuk pendidikan karena akan mengancam keberlangsungan program pendidikan di Cianjur.
Terlebih, saat ini Cianjur tengah menggenjot peningkatan pembangunan bidang pendidikan untuk meningkatkan indeks pendidikan manusia (IPM).
"Salah satu faktor yang memberatkan adanya temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), terkait laporan dana BOS sebesar Rp20 miliar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Anggota Komisi IV DPRD Cianjur Sapturo.
Baca juga: DPRD pertanyakan pemangkasan DAK Pendidikan Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019