Bandung (Antaranews Jabar) - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memesan 17 helikopter yang terdiri dari helikopter H225 konfigurasi angkut berat sebanyak delapan unit dan helikopter serbu Bell-412EPI sebanyak sembilan unit dari PT Dirgantara Indonesia atau DI (Persero).



Seremonial Penandatanganan Kontrak Jual Beli tersebut disaksikan oleh Direktur Utama PT DI, Elfien Goentoro, Asisten Logistik KASAU, Marsekal Muda TNI Eko Supriyanto, SE MM, Asisten Logistik KASAD yang diwakili oleh Paban III/Alpal Slogad, Kolonel Cpl Kokom Komir SE, Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat yang diwakili oleh Wakil Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat, Brigadir Jenderal TNI Eko Susetyo, MM, di Kota Bandung, Rabu.



"Pemesanan ini didasarkan atas kebutuhan dasar TNI AU dan AD dari pengadaan tahap dua. Untuk kebutuhan heli serbu butuh 40 dan kami baru bisa sembilan. Sehingga bertahap," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabarnahan), Kemenhan Laksamana Muda TNI Agus Setiadji.



Kontrak Helikopter Angkut Berat No. TRAK/554/PLN/XII/2018/AU antara Kementerian Pertahanan RI dan PT DI untuk TNI Angkatan Udara dengan materiil kontrak meliputi 8 (delapan) unit Helikopter H225M konfigurasi Angkut Berat, Integrated Logistic Support termasuk Airborne Kit, Jasa (Technical Assistant dan Advance Training), Publikasi Teknis, Pelatihan dan satu unit H225M Level D Full Flight Simulator beserta sarana dan prasarana pendukungnya.



Kontrak Helikopter Serbu No. TRAK/555/PLN/XII/2018/AD antara Kementerian Pertahanan RI dan PT DI untuk TNI Angkatan Darat dengan materiil kontrak meliputi sembilan unit Helikopter Serbu BELL-412EPI, lengkap dengan Persenjataan dan Munisi, Suku ioCadang, Publikasi Teknis serta Pelatihan.



Helikopter H225M merupakan nama komersial yang sama dengan Helikopter EC725 Cougar yang merupakan keluarga dari Super Puma, produk kerja sama industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, Prancis.



Sedangkan Helikopter Bell-412EPI merupakan bagian dari Helikopter Bell-412 Series, produk kerja sama industri antara PTDI dengan Bell Helicopter Textron Inc., Canada.



Dengan ditandatanganinya Kontrak Helikopter Angkut Berat TNI AU dan dukungannya serta Helikopter Serbu TNI AD dapat mendukung kemajuan industri pertahanan dalam negeri dan merupakan komitmen PTDI untuk memenuhi kebutuhan tugas pokok dan fungsi TNI AU dan TNI AD.



Sementara itu, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro mengatakan, untuk pengadaan heli serbu akan dipenuhi dalam waktu 24 bulan sejak kontrak ditandatangani dan untuk heli angkut berat akan dipenuhi selama 36 bulan setelah kontrak.



"Selanjutnya kami akan urus pendanaannya dulu, baru setelah itu bisa produksi. Antara tiga hingga empat bulan. Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan diberikan Kemenhan kepada kami. Harapan dapat mendukung kemandirian alutsista Indonesia," kata Elfien.

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019