Bandung (Antaranews Jabar) – Mochio Ice Cream Parlour menghadirkan menu Mochio Cikbul alias Ciki Ngebul. Nama ini diambil karena saat memakan ciki (makanan ringan) akan keluar asap dari mulut dan terasa sensasi dingin dari nitrogen.
Banyak masyarakat Bandung yang tertarik, terutama anak-anak, karena keunikan dari sensasi nitrogen yang diberikannya tersebut.
Seperti Mirna (39) dan kedua anaknya yang tertarik membeli karena melihat gumpalan asap yang keluar saat proses pembuatan Mochio Cikbul.
"Anak saya minta jajan ke sini karena liat asapnya yang banyak, saya juga jadi ikut penasaran. Akhirnya coba beli juga, anak-anak pada suka karena warna-warni juga," katanya saat ditemui di stand Mochio Cikbul di Yogya Kepatihan, Bandung, Minggu (6/1/2019).
Mochio Cikbul sendiri terdiri dari biskuit, permen, dan tentu saja ciki. Pasalnya bahan-bahan yang sederhana ini justru memang menarik banyak perhatian, terlihat dari omsetnya yang cukup tinggi terutama pada waktu hari libur atau ketika ada bazaar.
"Kita kan banyak dikenalnya di bazaar, bisa sampai Rp22 juta dalam sehari. Kalo di sini (stand di Yogya Kepatihan) tiap hari libur bisa dapet Rp6 juta sampai 7 juta, kalo lagi sepi ya ratusan ribu rupiah," ungkap Pengelola Mochio Cikbul Ice Cream Parlour Afandi Pratama.
Menurut Afandi, jika sedang ramai pengunjung, ia bisa menghabiskan satu tabung nitrogen atau sama dengan 200 cup Mochio Cikbul. Berbeda lagi jika kondisinya sedang bazaar, mereka bisa menghabiskan hingga 6 tabung nitrogen. Pada penggunaan nitrogennya pun ada cara-cara khusus seperti tidak boleh langsung mengenai kulit dan harus selalu menjaga tekanan nitrogen.
Stand Mochio Cikbul yang menetap hanya ada di Yogya Kepatihan atau bisa langsung mengunjungi Café Mochio Ice Cream Parlour di Jalan Paledang. Selain di dua tempat itu, Mochio Cikbul hanya akan hadir di bazaar tertentu.
Kini Mochio Cikbul juga hadir dalam varian baru juga, yaitu dengan ditambahkan es krim sebagai topping nya. Harga untuk Mochio Cikbul yang original yaitu Rp25 ribu, dan dengan topping es krim hanya menambah Rp5 ribu saja yaitu menjadi Rp30 ribu.
Baca juga: Promo film Preman Pensiun turun ke jalanan di Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Banyak masyarakat Bandung yang tertarik, terutama anak-anak, karena keunikan dari sensasi nitrogen yang diberikannya tersebut.
Seperti Mirna (39) dan kedua anaknya yang tertarik membeli karena melihat gumpalan asap yang keluar saat proses pembuatan Mochio Cikbul.
"Anak saya minta jajan ke sini karena liat asapnya yang banyak, saya juga jadi ikut penasaran. Akhirnya coba beli juga, anak-anak pada suka karena warna-warni juga," katanya saat ditemui di stand Mochio Cikbul di Yogya Kepatihan, Bandung, Minggu (6/1/2019).
Mochio Cikbul sendiri terdiri dari biskuit, permen, dan tentu saja ciki. Pasalnya bahan-bahan yang sederhana ini justru memang menarik banyak perhatian, terlihat dari omsetnya yang cukup tinggi terutama pada waktu hari libur atau ketika ada bazaar.
"Kita kan banyak dikenalnya di bazaar, bisa sampai Rp22 juta dalam sehari. Kalo di sini (stand di Yogya Kepatihan) tiap hari libur bisa dapet Rp6 juta sampai 7 juta, kalo lagi sepi ya ratusan ribu rupiah," ungkap Pengelola Mochio Cikbul Ice Cream Parlour Afandi Pratama.
Menurut Afandi, jika sedang ramai pengunjung, ia bisa menghabiskan satu tabung nitrogen atau sama dengan 200 cup Mochio Cikbul. Berbeda lagi jika kondisinya sedang bazaar, mereka bisa menghabiskan hingga 6 tabung nitrogen. Pada penggunaan nitrogennya pun ada cara-cara khusus seperti tidak boleh langsung mengenai kulit dan harus selalu menjaga tekanan nitrogen.
Stand Mochio Cikbul yang menetap hanya ada di Yogya Kepatihan atau bisa langsung mengunjungi Café Mochio Ice Cream Parlour di Jalan Paledang. Selain di dua tempat itu, Mochio Cikbul hanya akan hadir di bazaar tertentu.
Kini Mochio Cikbul juga hadir dalam varian baru juga, yaitu dengan ditambahkan es krim sebagai topping nya. Harga untuk Mochio Cikbul yang original yaitu Rp25 ribu, dan dengan topping es krim hanya menambah Rp5 ribu saja yaitu menjadi Rp30 ribu.
Baca juga: Promo film Preman Pensiun turun ke jalanan di Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019