Indramayu (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, mengupayakan penambahan "cold storage" (ruang pendingin) penyimpanan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, karena masih kurang memadai.
"Penambahan `cold storage` yang diminta oleh para pengurus KUD Mina Sumitra ini coba kita akomodir, agar kapasitas penyimpanan bisa lebih banyak lagi dan ini mempercepat proses bongkar muat kapal," kata Plt. Bupati Indramayu, Supendi di Indramayu, Rabu.
Supendi mengatakan dari hasil peninjauan langsung, ditemukan fakta bahwa keberadaan "cold storage" penyimpanan ikan yang dimiliki oleh TPI Karangsong masih kurang memadai dengan jumlah tangkapan ikan para nelayan saat ini.
Selain masih kurangnya kapasitas "cold storage" tersebut, saat ini para juragan kapal juga sudah mulai kembali melakukan bongkar ikan di TPI Karangsong.
Dia menjelaskan, terkait dengan keberadaan "cold storage" TPI Karangsong yang hanya berkapasitas 150 ton dimungkinkan untuk dilakukan penambahan kapasitas.
Baca juga: Masjid Islamic Center Indramayu jadi daya tarik pada malam Tahun Baru.
"Agar bongkar muat ikan yang dilakukan nelayan tidak memakan waktu yang lama, karena kekurangan `cold storage`," tuturnya.
"Selain itu juga, pemkab coba terus lakukan upaya pendekatan, agar para pemilik kapal dan juragan mau untuk kembali mendaratkan kapal dan membongkar tangkapannya di Indramayu.
Ketua KUD Mina Sumitra, Darto mengatakan, dengan semangat baru dan komitmen bersama baik pengurus KUD maupun Pemkab Indramayu peningkatan kapasitas alat pendingin itu diharapkan bisa segera terealisasi.
"Hal ini sangat penting, karena `cold storage` sebagai tempat penyimpanan ikan bisa menentukan kualitas ikan tersebut," katanya.
Baca juga: Nelayan Pantai Jayanti Cianjur berharap TPI dibangun kembali
Baca juga: SBMI Indramayu terima 54 aduan masalah TKI selama 2018
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Penambahan `cold storage` yang diminta oleh para pengurus KUD Mina Sumitra ini coba kita akomodir, agar kapasitas penyimpanan bisa lebih banyak lagi dan ini mempercepat proses bongkar muat kapal," kata Plt. Bupati Indramayu, Supendi di Indramayu, Rabu.
Supendi mengatakan dari hasil peninjauan langsung, ditemukan fakta bahwa keberadaan "cold storage" penyimpanan ikan yang dimiliki oleh TPI Karangsong masih kurang memadai dengan jumlah tangkapan ikan para nelayan saat ini.
Selain masih kurangnya kapasitas "cold storage" tersebut, saat ini para juragan kapal juga sudah mulai kembali melakukan bongkar ikan di TPI Karangsong.
Dia menjelaskan, terkait dengan keberadaan "cold storage" TPI Karangsong yang hanya berkapasitas 150 ton dimungkinkan untuk dilakukan penambahan kapasitas.
Baca juga: Masjid Islamic Center Indramayu jadi daya tarik pada malam Tahun Baru.
"Agar bongkar muat ikan yang dilakukan nelayan tidak memakan waktu yang lama, karena kekurangan `cold storage`," tuturnya.
"Selain itu juga, pemkab coba terus lakukan upaya pendekatan, agar para pemilik kapal dan juragan mau untuk kembali mendaratkan kapal dan membongkar tangkapannya di Indramayu.
Ketua KUD Mina Sumitra, Darto mengatakan, dengan semangat baru dan komitmen bersama baik pengurus KUD maupun Pemkab Indramayu peningkatan kapasitas alat pendingin itu diharapkan bisa segera terealisasi.
"Hal ini sangat penting, karena `cold storage` sebagai tempat penyimpanan ikan bisa menentukan kualitas ikan tersebut," katanya.
Baca juga: Nelayan Pantai Jayanti Cianjur berharap TPI dibangun kembali
Baca juga: SBMI Indramayu terima 54 aduan masalah TKI selama 2018
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019