Cianjur (Antaranews Jabar) - Komisi III DPRD Cianjur, Jawa Barat, mendorong Pemkab Cianjur melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) segera mengajukan program ke Pemprov Jabar, untuk penanganan jembatan yang putus akibat bencana alam.
Pasalnya sejak putusnya sejumlah jembatan akibat bencana alam, membuat rooda perekonomian warga di wilayah setempat cukup terdampak, bahkan tidak berjalan normal, sehingga krisis ekonomi terjadi di beberapa wilayah yang terisolir.
Ketua Komisi III DPRD Cianjur, Atep Hermawan pada wartawan, Minggu, mengatakan pihaknya sudah berkonsultasi dengan pemprov untuk penanganan dampak bencana karena anggaran kebencanaan tidak dapat digunakan untuk pembangunan karena bersifat sementara.
"Anggaran bencana sifatnya hanya penanganan pasca bencana selama 14 hari. Setelah berkoordinasi dengan OPD terakit, anggaran pembangunan terutama untuk jembatan gantung masih sangat terbatas sehingga programnya sulit dimasukkan," katanya.
Baca juga: Jembatan gantung di Cidaun Cianjur putus, ratusan pelajar terpaksa libur sekolah
Baca juga: Hanya 15 jembatan mampu dibangun Pemkab Cianjur
Pihaknya mendorong pemkab melalui OPD terkait mengusulkan ke Pemprov Jabar untuk mendapatkan bantuan anggaran program pembangunan jembatan yang rusak karena keberadaan jembatan sangat diperlukan warga untuk pemulihan aktivitas ekonomi hingga pendidikan.
"Pemprov sudah menyiapkan, tinggal dari daerah mengajukan. Nanti kami akan mengawal agar dapat disegerakan bantuan dan pembangunan," katanya.
Sedangkan terkait jumlah jembatan yang rusak terkena dampak bencana, pihaknya baru menerima lima laporan yang terletak di lima titik merupakan jembatan gantung, sedangkan jembatan permanen hanya mengalami kerusakan di tembok penahan tanah.
"Harapan kami jembatan yang putus dapat kembali dipergunakan karena saat ini, warga sangat membutuhkan untuk aktivitas perekonomian dan aktivitas sehari-hari," katanya.
Baca juga: Sedikitnya 200 siswa Desa Girimukti terpaksa libur sekolah akibat ini
Baca juga: Jembatan penghubung antardesa di Sukaresmi Cianjur ambles
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Pasalnya sejak putusnya sejumlah jembatan akibat bencana alam, membuat rooda perekonomian warga di wilayah setempat cukup terdampak, bahkan tidak berjalan normal, sehingga krisis ekonomi terjadi di beberapa wilayah yang terisolir.
Ketua Komisi III DPRD Cianjur, Atep Hermawan pada wartawan, Minggu, mengatakan pihaknya sudah berkonsultasi dengan pemprov untuk penanganan dampak bencana karena anggaran kebencanaan tidak dapat digunakan untuk pembangunan karena bersifat sementara.
"Anggaran bencana sifatnya hanya penanganan pasca bencana selama 14 hari. Setelah berkoordinasi dengan OPD terakit, anggaran pembangunan terutama untuk jembatan gantung masih sangat terbatas sehingga programnya sulit dimasukkan," katanya.
Baca juga: Jembatan gantung di Cidaun Cianjur putus, ratusan pelajar terpaksa libur sekolah
Baca juga: Hanya 15 jembatan mampu dibangun Pemkab Cianjur
Pihaknya mendorong pemkab melalui OPD terkait mengusulkan ke Pemprov Jabar untuk mendapatkan bantuan anggaran program pembangunan jembatan yang rusak karena keberadaan jembatan sangat diperlukan warga untuk pemulihan aktivitas ekonomi hingga pendidikan.
"Pemprov sudah menyiapkan, tinggal dari daerah mengajukan. Nanti kami akan mengawal agar dapat disegerakan bantuan dan pembangunan," katanya.
Sedangkan terkait jumlah jembatan yang rusak terkena dampak bencana, pihaknya baru menerima lima laporan yang terletak di lima titik merupakan jembatan gantung, sedangkan jembatan permanen hanya mengalami kerusakan di tembok penahan tanah.
"Harapan kami jembatan yang putus dapat kembali dipergunakan karena saat ini, warga sangat membutuhkan untuk aktivitas perekonomian dan aktivitas sehari-hari," katanya.
Baca juga: Sedikitnya 200 siswa Desa Girimukti terpaksa libur sekolah akibat ini
Baca juga: Jembatan penghubung antardesa di Sukaresmi Cianjur ambles
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018