Cianjur (Antaranews Jabar) - Sedikitnya dua ratus siswa asal Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa libur sekolah akibat jembatan kayu antardesa terputus, 

Informasi dihimpun, Rabu, jembatan yang terbuat kayu itu, setiap harinya dilalui warga untuk beraktifitas, terutama pelajar yang pergi maupun pulang sekolah. 

Namun akibat meluapnya Muara Cikadu, merusak jembatan yang sudah puluhan tahun berdiri dan hanya diperbaiki secara swadaya oleh warga.

"Akibat jembatan rusak, aliran sungai menjadi akses utama warga terutama anak sekolah untuk pergi dan pulang sekolah, terutama untuk mereka yang tinggal di Desa Girimukti," kata Tatang RM (45) tokoh warga Girtimukti.

Ia menjelaskan, setiap harinya dua ratusan pelajar mengunakan jembatan tersebut untuk pergi menuntut ilmu mulai dari SD sampai SMP karena sekolah terletak di luar desa.

Namun, sejak jembatan putus, sebagian besar pelajar terpaksa meliburkan diri terutama ketika hujan turun lebatnya dengan intensitas lama.

"Para siswa memilih untuk tidak sekolah ketika hujan turun karena arus sungai menjadi deras dan dikhawatirkan menghanyutkan mereka. Hanya sebagian kecil yang tetap sekolah namun harus melawan derasnya arus," ujar Tatang.
 
Jembatan kayu antardesa di Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, terputus, sehingga sebagian kecil siswa yang bersikukuh tetap masuk sekolah walau harus menantang arus air dan berbasah kaki untuk menyeberangi sungai. (Foto Antara Jabar/Ahmad Fikri)


Begitu pula, aktifitas warga pun terhenti ketika hujan turun karena tidak ada lagi akses jalan yang lebih dekat untuk keluar dari desanya.

Sedangkan, akses jalan utama antardesa kondisinya rusak berat dan membutuhkan waktu lama untuk sampai ke desa lain atau pusat Kecamatan Sindangbarang. 

Sementara, Yunus Hadiana guru di SDN Pasirnagara, membenarkan sejak putusnya jembatan penghubung antardesa di Girimukti, membuat seratusan siswanya terpaksa tidak masuk sekolah.

"Putusnya jembatan bukan hanya kali ini, tapi setiap tahun jembatan dari kayu itu rusak diterjang air bah, sehingga sudah menjadi agenda tahunan banyak siswa yang libur karena jembatan putus," katanya.

Pihaknya dan ratusan kepala keluarga di wilayah tersebut, berharap perhatian dari Pemkab Cianjur, untuk membangun jembatan permanen di wilayah tersebut.

"Harapan kami, dinas terkait di Pemkab Cianjur, membangun jembatan permanen, agar siswa didik dan warga sekitar tidak terganggu beraktifitas meskipun hujan deras," ujar Yunus.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018