Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana akan merenovasi masjid dan area lingkungan di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Kota Bandung pada 2020.
Gagasan tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat menghadiri Milad ke-21 Pusdai di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa.
"Renovasi, belum di 2019. Karena, masih tahun untuk assesment apa yang harus diubah, disempurnakan, mungkin 2020 total menjadi bangunan yang representatif, bagus dan kekinian," ujar pria yang akrab disapa Emil ini.
Emil sempat menceritakan bahwa konsep bangunan Pusdai dahulu merupakan proyek pertamanya saat masih menjadi mahasiswa tingkat akhir. Saat itu ia masih aktif dalam program magang bersama arsitek Slamet Wirasonjaya.
Berdasarkan informasi dari pengurus DKM, terakhir masjid direnovasi sekitar 10 tahun yang lalu dengan mengandalkan dana CSR serta sumbangan dari masyarakat.
"Dari sekian banyak proyek, Masjid Pusdai ini proyek pertama saya jadi saya sangat hapal betul setiap lekuk bangunan ini," katanya.
Emil pun berharap Pusdai dapat menjadi pusat kegiatan yang tak hanya bertumpu pada nilai-nilai keagamaan saja, juga sebagai ujung tombak kesejahteraan masyarakat seperti memberikan kredit mikro, wirausaha, maupun wakaf.
"Pusdai survei lah masyarakat Jabar ingin kegiatan-kegiatan apa, harus dua arah umat maunya apa maka fasilitasi. Kedua kajian-kajian lintas usia, poliklinik dhuafa juga," kata dia.
Ketua DKM Choirul Anam mengatakan, kondisi Pusdai memang memerlukan renovasi di beberapa bagian. Ia menyebut karena telah lama tidak direnovasi, sebagian atap sudah mengalami kebocoran. Selain itu, catnya pun telah memudar seiring dengan berjalannya waktu.
"Catnya enggak tahu warnanya ini. Sebelum renovasi besar cat ini akan diprioritaskan dan bagian yang udah bocor atap-atapnya," katanya.
Berdasarkan itung-itungan pihak DKM, renovasi masjid dan area sekitarnya memerlukan dana hingga Rp7,8 miliar. Dana itu juga bisa digunakan untuk menata para pedagang yang memenuhi area sekitar masjid.
"Padahal masih ada space lahan yang mungkin bisa dilakukan seperti Ciwalk (mall Cihampelas) dan lebih terpelihara jangan sampai kesan masjid kumuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Gagasan tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat menghadiri Milad ke-21 Pusdai di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa.
"Renovasi, belum di 2019. Karena, masih tahun untuk assesment apa yang harus diubah, disempurnakan, mungkin 2020 total menjadi bangunan yang representatif, bagus dan kekinian," ujar pria yang akrab disapa Emil ini.
Emil sempat menceritakan bahwa konsep bangunan Pusdai dahulu merupakan proyek pertamanya saat masih menjadi mahasiswa tingkat akhir. Saat itu ia masih aktif dalam program magang bersama arsitek Slamet Wirasonjaya.
Berdasarkan informasi dari pengurus DKM, terakhir masjid direnovasi sekitar 10 tahun yang lalu dengan mengandalkan dana CSR serta sumbangan dari masyarakat.
"Dari sekian banyak proyek, Masjid Pusdai ini proyek pertama saya jadi saya sangat hapal betul setiap lekuk bangunan ini," katanya.
Emil pun berharap Pusdai dapat menjadi pusat kegiatan yang tak hanya bertumpu pada nilai-nilai keagamaan saja, juga sebagai ujung tombak kesejahteraan masyarakat seperti memberikan kredit mikro, wirausaha, maupun wakaf.
"Pusdai survei lah masyarakat Jabar ingin kegiatan-kegiatan apa, harus dua arah umat maunya apa maka fasilitasi. Kedua kajian-kajian lintas usia, poliklinik dhuafa juga," kata dia.
Ketua DKM Choirul Anam mengatakan, kondisi Pusdai memang memerlukan renovasi di beberapa bagian. Ia menyebut karena telah lama tidak direnovasi, sebagian atap sudah mengalami kebocoran. Selain itu, catnya pun telah memudar seiring dengan berjalannya waktu.
"Catnya enggak tahu warnanya ini. Sebelum renovasi besar cat ini akan diprioritaskan dan bagian yang udah bocor atap-atapnya," katanya.
Berdasarkan itung-itungan pihak DKM, renovasi masjid dan area sekitarnya memerlukan dana hingga Rp7,8 miliar. Dana itu juga bisa digunakan untuk menata para pedagang yang memenuhi area sekitar masjid.
"Padahal masih ada space lahan yang mungkin bisa dilakukan seperti Ciwalk (mall Cihampelas) dan lebih terpelihara jangan sampai kesan masjid kumuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018