Cianjur (Antaranews Jabar) - Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Cianjur, Jawa Barat mencatat sepanjang 2018 arus pendek listrik masih menjadi penyebab dominan terjadinya kebakaran.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Sulaeman Mazna di Cianjur Senin, mengatakan pihaknya mencatat jumlah kebakaran di Cianjur, sepanjang 2018 mencapai 108 kejadian.
"Wilayah satu masih menjadi penyumbang angka kebakaran terbanyak di Cianjur yaitu Kecamatan Cianjur, Cilaku dan Cugenang," ujarnya.
Ia menyebutkan jumlah tersebut dari berbagai macam kejadian seperti kebakaran lahan, permukiman penduduk dan sebagian kecil pabrik.
"Sepanjang 2018 kebakaran lahan mencapai puluhan hektar, sebagian besar terjadi di Kecamatan Sukaluyu dan Cugenang. Penyebab utama pembakaran lahan yang ditinggalkan," jelasnya.
Sedangkan kebakaran di pemukiman warga sebagian besar akibat arus pendek listrik karena masih banyak warga yang menggunakan perlengkapan listrik tidak Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Tidak hanya menurut petugas pemadam di lapangan, tetapi penyabab itu sama dengan petugas PLN yang pernah diucapkan saat seminar mengenai kebakaran beberapa waktu lalu," katanya.
Pihaknya mencatat jumlah kebakaran di Cianjur sepanjang 2018, menurun dibandingkan 2017 yang mencapai 170 kejadian yang tersebar di tiga kecamatan," ujarnya.
Untuk menghindari kebakaran akibat arus pendek listrik pihaknya selalu mengimbau warga untuk mematikan semua alat elektronik ketika hendak meninggalkan rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Sulaeman Mazna di Cianjur Senin, mengatakan pihaknya mencatat jumlah kebakaran di Cianjur, sepanjang 2018 mencapai 108 kejadian.
"Wilayah satu masih menjadi penyumbang angka kebakaran terbanyak di Cianjur yaitu Kecamatan Cianjur, Cilaku dan Cugenang," ujarnya.
Ia menyebutkan jumlah tersebut dari berbagai macam kejadian seperti kebakaran lahan, permukiman penduduk dan sebagian kecil pabrik.
"Sepanjang 2018 kebakaran lahan mencapai puluhan hektar, sebagian besar terjadi di Kecamatan Sukaluyu dan Cugenang. Penyebab utama pembakaran lahan yang ditinggalkan," jelasnya.
Sedangkan kebakaran di pemukiman warga sebagian besar akibat arus pendek listrik karena masih banyak warga yang menggunakan perlengkapan listrik tidak Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Tidak hanya menurut petugas pemadam di lapangan, tetapi penyabab itu sama dengan petugas PLN yang pernah diucapkan saat seminar mengenai kebakaran beberapa waktu lalu," katanya.
Pihaknya mencatat jumlah kebakaran di Cianjur sepanjang 2018, menurun dibandingkan 2017 yang mencapai 170 kejadian yang tersebar di tiga kecamatan," ujarnya.
Untuk menghindari kebakaran akibat arus pendek listrik pihaknya selalu mengimbau warga untuk mematikan semua alat elektronik ketika hendak meninggalkan rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018