Tasikmalaya (Antaranews Jabar) - Pemerintah Pusat segera membangun jembatan bailey atau sementara untuk menghubungkan lalu lintas Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut, Jawa Barat, yang sebelumnya ambruk diterjang banjir di Cipatujah, Selasa (6/11).
"Sekarang saya terkonsentrasi untuk membangun jembatan bailey menyambungkan jalur ini," kata Kepala Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (B2PJN) Wilayah III Jawa Barat, Andry Irfan kepada wartawan di Tasikmalaya, Rabu.
Ia menuturkan, hujan yang menyebabkan luapan air sungai cukup deras membuat jembatan Pasanggrahan di jalur utama menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut itu ambruk, sehingga tidak dapat dilintasi kendaraan.
Selama menunggu proses pembangunan jembatan permanen, kata dia, pihaknya akan membangun jembatan bailey dengan panjang 70 meter dan lebar lima meter yang dapat dilintasi kendaraan dengan batasan beban kurang dari 15 ton.
"Bailey ini untuk kendaraan ringan maksimal 15 ton, bus perintis masih bisa lewat," katanya.
Baca juga: Jembatan penghubung Tasikmalaya-Garut roboh diterjang banjir
Ia menyampaikan, jembatan bailey itu menggunakan baja berkualitas bagus yang memiliki kekuatan sementara sampai pembangunan jembatan permanen selesai dikerjakan.
Rencananya, kata dia, pemerintah akan membangun jembatan permanen menggantikan jembatan yang sudah ambruk agar berbagai jenis kendaraan dapat kembali melintasi sungai tersebut.
"Jembatan permanen mulai besok diidentifikasi teknis dulu, mungkin nanti dibangunnya sedikit bergeser, mencari lahan yang lebih baik," katanya.
Ia menambahkan, jembatan bailey itu ditargetkan selesai dan bisa dilintasi kendaraan dari arah Garut maupun Tasikmalaya pada 10 November 2018.
"Kami akan berusaha diselesaikan sesuai dengan jadwal," katanya.
Sebelumnya jembatan permanen menghubungkan jalan nasional Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut ambruk diterjang luapan sungai, akibatnya tidak dapat dilewati kendaraan.
Baca juga: Pemkab Tasikmalaya tetapkan tanggap darurat bencana banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Sekarang saya terkonsentrasi untuk membangun jembatan bailey menyambungkan jalur ini," kata Kepala Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (B2PJN) Wilayah III Jawa Barat, Andry Irfan kepada wartawan di Tasikmalaya, Rabu.
Ia menuturkan, hujan yang menyebabkan luapan air sungai cukup deras membuat jembatan Pasanggrahan di jalur utama menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut itu ambruk, sehingga tidak dapat dilintasi kendaraan.
Selama menunggu proses pembangunan jembatan permanen, kata dia, pihaknya akan membangun jembatan bailey dengan panjang 70 meter dan lebar lima meter yang dapat dilintasi kendaraan dengan batasan beban kurang dari 15 ton.
"Bailey ini untuk kendaraan ringan maksimal 15 ton, bus perintis masih bisa lewat," katanya.
Baca juga: Jembatan penghubung Tasikmalaya-Garut roboh diterjang banjir
Ia menyampaikan, jembatan bailey itu menggunakan baja berkualitas bagus yang memiliki kekuatan sementara sampai pembangunan jembatan permanen selesai dikerjakan.
Rencananya, kata dia, pemerintah akan membangun jembatan permanen menggantikan jembatan yang sudah ambruk agar berbagai jenis kendaraan dapat kembali melintasi sungai tersebut.
"Jembatan permanen mulai besok diidentifikasi teknis dulu, mungkin nanti dibangunnya sedikit bergeser, mencari lahan yang lebih baik," katanya.
Ia menambahkan, jembatan bailey itu ditargetkan selesai dan bisa dilintasi kendaraan dari arah Garut maupun Tasikmalaya pada 10 November 2018.
"Kami akan berusaha diselesaikan sesuai dengan jadwal," katanya.
Sebelumnya jembatan permanen menghubungkan jalan nasional Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut ambruk diterjang luapan sungai, akibatnya tidak dapat dilewati kendaraan.
Baca juga: Pemkab Tasikmalaya tetapkan tanggap darurat bencana banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018