Tasikmalaya (Antaranews Jabar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mewaspadai ancaman bahaya bencana alam seperti angin puting beliung, longsor, dan banjir saat musim hujan dengan menyiagakan personel dan sukarelawan serta peralatan penyelamatan.

"Potensi bencana saat hujan yaitu puting beliung dan longsor," kata Kepala BPBD Kota Tasikmalaya, Yudi Kustiadi kepada wartawan di Tasikmalaya, Senin.

Ia menyatakan, Kota Tasikmalaya merupakan kawasan yang berpotensi terjadi bencana alam pada musim penghujan, bahkan bencana kekeringan saat musim kemarau.

Jelang musim hujan, kata Yudi, potensi longsor cukup tinggi, karena tanah yang sebelumnya kering akan mudah longsor ketika air hujan masuk ke dalam tanah.

"Kemarau telah menyebabkan tanah retak-retak, kemudian turun hujan lalu airnya masuk ke rongga tanah yang akhirnya bisa terjadi longsor," katanya.

Ia menyampaikan, selama beberapa hari ini Kota Tasikmalaya sudah mulai turun hujan, diperkirakan awal November 2018 intensitas hujan di Kota Tasikmalaya akan meningkat.

BPBD Kota Tasikmalaya, menurut Yudi, telah mempersiapkan sejumlah peralatan maupun kendaraan dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang ancaman bencana alam pada musim penghujan.

"BPBD selalu melakukan sosialisasi tentang ancaman bencana, terutama kepaa masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana," katanya.

Yudi menambahkan, BPBD saat ini membutuhkan tambahan peralatan penyelamatan seperti gergaji mesin untuk memotong pohon yang tumbang.

Selain itu, lanjut dia, BPBD juga membutuhkan kendaraan tangga untuk memudahkan proses penyelamatan warga, maupun menebang pohon yang rawan tumbang.

"Saat ini sedang diajukan pengadaan mobil tangga ke pusat, karena pemerintah daerah keterbatasan anggaran untuk pengadaannya," katanya.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018