Cianjur (Antaranews Jabar) - Dinkes Cianjur, Jawa Barat, melalui puskesmas mengencarkan program pengasapan untuk mengantisipasi pertumbuhan nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).?

Salah satunya di Kecamatan Sukaluyu yang masuk dalam daerah endemis DBD karena beberapa waktu lalu terdeteksi ada warga yang terkena DBD.

Kepala Puskesmas Sukaluyu Nurul Hadie kepada wartawan di Cianjur, Jumat mengatakan kegiatan fogging bekerja sama dengan Dinkes Cianjur, untuk pencegahan DBD.

"Sebanyak 15 orang warga mengalami panas tinggi, satu di antaranya didiagnosa DBD, tapi sudah bisa pulang. Seorang meninggal, namun hasil diagnosa bukan DBD melainkan pneumonia," katanya.

Dia menjelaskan, pencegahan akan terus dilakukan untuk menekan terjangkitnya DBD pada warga dan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.?

"Terjangkitnya pasien DBD tidak mengacu pada wilayah dan tempatnya, biasanya nyamuk yang berada di luar bisa menggigit dan terbawa ke lingkungan tempat tinggal," katanya.

Pihaknya akan terus menyosialisasikan, terutama dengan pola kunjungan ke lapangan dengan sasaran melalui kegiatan musyawarah dengan masyarakat di setiap desa.

"Puskesmas bersama Kecamatan, kades serta masyarakat merasa perlu untuk mengintensifkan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD bersama-sama," katanya.

Dinas Kesehatan Cianjur akan menggencarkan upaya lain untuk mencegah DBD dimulai dengan pola hidup bersih dan sehat.

"Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, jentiknya hanya bisa dibasmi dengan menjaga kebersihan lingkungan, seperti menguras bak mandi, mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi kubangan air," kata Sekretaris Dinkes Cianjur Agus Haris.

Untuk daerah endemis DBD, tambah dia sudah dijalankan program dan kesadaran terkait pola hidup bersih dan sehat. Bahkan sudah dibentuk kader dari puskesmas untuk sosialisasi. 

Pihaknya akan menyurati setiap puskesmas untuk melakukan pemeriksaan dan observasi terhadap warga yang panas tinggi karena dikhawatirkan merupakan gejala DBD. 

"Kami mengimbau warga untuk mengetahui gejala penyakit DBD, dari awal hingga masa kritis seperti demam tinggi, ataupun tanda-tanda lainnya," kata Agus.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018