Garut (Antaranews Jabar) - Sejumlah siswa mengaku telah menjadi korban penganiayaan oleh seorang oknum guru senior di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Sukamanah, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sehingga para orang tua melaporkan tindakan guru tersebut ke polisi.
"Anak saya jadi korban guru itu, katanya (penganiayaan) sering," kata Neneng orang tua siswa saat ditemui di Markas Polsek Bayongbong, Garut, Rabu.
Ia menuturkan, anak laki-lakinya yang duduk di kelas 3 SD tersebut sempat tidak mau sekolah karena takut sama oknum guru yang dianggapnya galak.
Anaknya itu, kata dia, mengaku pernah ditusuk tangannya menggunakan pensil oleh oknum bapak guru inisial DD hingga akhirnya tidak mau sekolah.
"Anak saya dianiaya gunakan pensil membuat anak saya trauma gak mau sekolah," katanya.
Ia mengungkapkan, anaknya yang mendapat perlakuan tidak wajar oleh gurunya itu karena tidak bisa pelajaran matematika tentang perkalian.
Awalnya, kata Neneng, anaknya yang nakal sehingga ditegur gurunya, namun ternyata ada siswa lain yang mengalami serupa, bahkan puncaknya ada siswa yang disundut rokok.
"Saya kira yang nakal anak saya, tapi ternyata tidak, ada juga anak lain yang katanya disundut rokok," kata Neneng.
Orang tua siswa lainnya, Kokom (31) mengeluhkan masalah sama tentang perbuatan oknum guru tersebut yang sudah menganiaya anaknya.
Anaknya, kata dia, mengalami luka bakar pada bagian wajah karena terkena sundutan rokok oleh oknum guru tersebut.
"Kata anak saya tidak bisa perkalian, jadinya disundut rokok," kata Kokom.
Perbuatan oknum guru tersebut akhirnya membuat marah sejumlah orang tua siswa kemudian mendatangi sekolah tempat oknum bertugas.
Selanjutnya orang tua siswa korban disundut rokok melaporkan ke Polsek Bayongbong untuk memproses hukum oknum guru yang telah menganiaya siswa SD itu.
"Saya serahkan ke polisi karena sudah menganiaya anak saya," katanya.
Sejumlah orang tua siswa yang datang ke Markas Polsek Bayongbong berharap oknum guru tersebut tidak lagi mengajar di SDN 3 Sukamanah, karena akan mengganggu konsentrasi belajar siswa.
Komite SDN Sukamanah 3, Edi Iskandar membenarkan, adanya keluhan orang tua siswa terhadap oknum guru senior di sekolah tersebut.
Komite sekolah, kata dia, sudah meminta Dinas Pendidikan Garut untuk menindak tegas oknum guru tersebut karena keberadaannya dikeluhkan orang tua dan membuat siswa takut.
"Komite sekolah sudah mengusulkan agar dipensiunkan atau dimutasi," kata Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Anak saya jadi korban guru itu, katanya (penganiayaan) sering," kata Neneng orang tua siswa saat ditemui di Markas Polsek Bayongbong, Garut, Rabu.
Ia menuturkan, anak laki-lakinya yang duduk di kelas 3 SD tersebut sempat tidak mau sekolah karena takut sama oknum guru yang dianggapnya galak.
Anaknya itu, kata dia, mengaku pernah ditusuk tangannya menggunakan pensil oleh oknum bapak guru inisial DD hingga akhirnya tidak mau sekolah.
"Anak saya dianiaya gunakan pensil membuat anak saya trauma gak mau sekolah," katanya.
Ia mengungkapkan, anaknya yang mendapat perlakuan tidak wajar oleh gurunya itu karena tidak bisa pelajaran matematika tentang perkalian.
Awalnya, kata Neneng, anaknya yang nakal sehingga ditegur gurunya, namun ternyata ada siswa lain yang mengalami serupa, bahkan puncaknya ada siswa yang disundut rokok.
"Saya kira yang nakal anak saya, tapi ternyata tidak, ada juga anak lain yang katanya disundut rokok," kata Neneng.
Orang tua siswa lainnya, Kokom (31) mengeluhkan masalah sama tentang perbuatan oknum guru tersebut yang sudah menganiaya anaknya.
Anaknya, kata dia, mengalami luka bakar pada bagian wajah karena terkena sundutan rokok oleh oknum guru tersebut.
"Kata anak saya tidak bisa perkalian, jadinya disundut rokok," kata Kokom.
Perbuatan oknum guru tersebut akhirnya membuat marah sejumlah orang tua siswa kemudian mendatangi sekolah tempat oknum bertugas.
Selanjutnya orang tua siswa korban disundut rokok melaporkan ke Polsek Bayongbong untuk memproses hukum oknum guru yang telah menganiaya siswa SD itu.
"Saya serahkan ke polisi karena sudah menganiaya anak saya," katanya.
Sejumlah orang tua siswa yang datang ke Markas Polsek Bayongbong berharap oknum guru tersebut tidak lagi mengajar di SDN 3 Sukamanah, karena akan mengganggu konsentrasi belajar siswa.
Komite SDN Sukamanah 3, Edi Iskandar membenarkan, adanya keluhan orang tua siswa terhadap oknum guru senior di sekolah tersebut.
Komite sekolah, kata dia, sudah meminta Dinas Pendidikan Garut untuk menindak tegas oknum guru tersebut karena keberadaannya dikeluhkan orang tua dan membuat siswa takut.
"Komite sekolah sudah mengusulkan agar dipensiunkan atau dimutasi," kata Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018