Tasikmalaya (Antaranews Jabar) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto menyatakan, kehadiran santri dan ulama dibutuhkan bangsa dalam menjaga dinamika sosial politik Indonesia.
"Kehadiran dan peran serta santri dan ulama semakin diperlukan menjaga dinamika sosial politik," kata Wiranto saat menghadiri acara peringatan Hari Santri Nasional 2018 di Lapang Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin.
Ia mengatakan, para santri harus menjadi barisan terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, para santri berperan untuk melawan penyebaran bernuansa kebencian dan kabar bohong yang dapat memperburuk kehidupan bangsa dan negara.
"Saat ini potensi gangguan muncul dari kompetisi politik sesama anak bangsa yang sering tanpa disadari menggiring politik kebencian, dan hoaks," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah saat ini telah berkomitmen untuk memperhatikan santri karena selama ini santri sudah mewakafkan hidupnya kepada bangsa.
Bahkan, lanjut dia, Pemerintah Indonesia yang saat ini dipimpin Presiden Joko Widodo telah menunjukan kepeduliannya membela Islam, bukan hanya dalam negeri tetapi luar negeri.
"Tidak mengherankan lembaga internasional memberikan penghargaan kepada presiden kita sebagai tokoh muslim yang berpengaruh," katanya.
Ia menyampaikan, Presiden Indonesia berpesan kepada seluruh santri agar terus memiliki semangat resolusi jihad dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Bapak presiden berpesan agar para santri untuk menjaga persatuan bangsa dan melanjutkan perjuangan semangat ukhuwah islamiyah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Kehadiran dan peran serta santri dan ulama semakin diperlukan menjaga dinamika sosial politik," kata Wiranto saat menghadiri acara peringatan Hari Santri Nasional 2018 di Lapang Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin.
Ia mengatakan, para santri harus menjadi barisan terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, para santri berperan untuk melawan penyebaran bernuansa kebencian dan kabar bohong yang dapat memperburuk kehidupan bangsa dan negara.
"Saat ini potensi gangguan muncul dari kompetisi politik sesama anak bangsa yang sering tanpa disadari menggiring politik kebencian, dan hoaks," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah saat ini telah berkomitmen untuk memperhatikan santri karena selama ini santri sudah mewakafkan hidupnya kepada bangsa.
Bahkan, lanjut dia, Pemerintah Indonesia yang saat ini dipimpin Presiden Joko Widodo telah menunjukan kepeduliannya membela Islam, bukan hanya dalam negeri tetapi luar negeri.
"Tidak mengherankan lembaga internasional memberikan penghargaan kepada presiden kita sebagai tokoh muslim yang berpengaruh," katanya.
Ia menyampaikan, Presiden Indonesia berpesan kepada seluruh santri agar terus memiliki semangat resolusi jihad dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Bapak presiden berpesan agar para santri untuk menjaga persatuan bangsa dan melanjutkan perjuangan semangat ukhuwah islamiyah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018