Cianjur (Antaranews Jabar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga dan nelayan di sekitar pantai Selatan Cianjur untuk tetap waspada dengan gelombang tinggi hingga 4 Agustus.

"Puncak gelombang tinggi terjadi pada 24-26 Juli dengan ketinggian gelombang mencapai 9 meter, hingga saat ini, ketinggian ombak saat masih cukup tinggi, meskipun sudah turun dibandingkan hari sebelumnya," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriyatno di Cianjur Kamis.

Selama gelombang tinggi pengawasan difokuskan di pantai yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Garut tepatnya pantai Rancabuaya karena gelombang di pantai tersebut paling tinggi.

"Kalau di beberapa pantai di kawasan Selatan seperti Jayanti, Apra, dan Sinar laut masih terpantau normal, tapi yang paling tinggi di pantai yang berbatasan dengan Garut," tambahnya.

Ia menuturkan dibandingkan dengan daerah lain, dampak dari gelombang tinggi di Cianjur tidak begitu parah karena jarak antara warung pinggir pantai dan rumah warga dengan bibir pantai cukup jauh, sehingga kerusakan yang terjadi tidak terlalu parah.

"Puluhan kios pinggir pantai terkena dampak, kalau pemukiman tidak ada karena lokasinya cukup jauh dari bibir pantai," katanya.

Saat ini, tambah dia tim yang sebelumnya diterjunkan kembali ditarik ke kantor untuk melakukan pengawasan dan antisipasi bencana kekeringan. Sementara untuk pengawasan lanjutan pihaknya mengoptimalkan peran relawan.

"Tim BPBD ditarik untuk tugas pengawasan bencana kekeringan, kalau gelombang kembali membahayakan, tim akan diberangkatkan kembali untuk antisipasi dan evakuasi," tambahnya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018