Cianjur (Antaranews Jabar)- Pemkab Cianjur, Jawa Barat, akan memberlakukan sedekah sampah di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menanamkan kesadaran membuang sampah dan memanfaatkan sampah.
Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Senin mengatakan, program tersebut sebelumnya dilakukan Dinas Lingkungan Hidup yang mewajibkan pegawai untuk membawa sampah rumah tangga ke kantor setiap harinya.
"Program tersebut dikembangkan dan diterapkan untuk pegawai di sejumlah OPD, sebagai contoh pada warga untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga tidak ada lagi penumpukan sampah yang akan dikelola," jelasnya.
Setiap pegawai, rata-rata membawa dua kilogram sampah yang nantinya akan diolah oleh DLH menjadi pupuk organik. Pupuk tersebut akan dibagikan pada petani dengan tujuan menekan biaya produksi dan meminimalisir penggunaan pestisida.
Untuk limbah non organik seperti plastik akan dikumpulkan untuk didaur ulang atau dijual kembali, hasilnya akan dikumpulkan dari setiap OPD untuk diberikan pada warga tidak mampu. Rata-rata setiap dinas bisa menghasilkan Rp50 ribu-Rp100 ribu per hari.
Sampah tersebut dapat menghasilkan pupuk dan nilai uang untuk sampah nonorganik. Hasilnya yang akan disedekahkan, pupuknya dibagikan pada petani. Bisa dihitung berapa total yang terkumpulkan kalau semuanya rutin menjalankan program ini, terang dia.
Meskipun baru beberapa dinas yang diterapkan program tersebut, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Setda Cianjur dan beberapa OPD lainnya. Namun dia menargetkan dalam setiap harinya ada dinas yang menerapkan program tersebut.
"Targetnya semua dinas, setelah itu menjadi contoh pada warga untuk menjalankan program yang sama. Jadi selain turut menjaga kebersihan juga ikut bersedekah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Senin mengatakan, program tersebut sebelumnya dilakukan Dinas Lingkungan Hidup yang mewajibkan pegawai untuk membawa sampah rumah tangga ke kantor setiap harinya.
"Program tersebut dikembangkan dan diterapkan untuk pegawai di sejumlah OPD, sebagai contoh pada warga untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga tidak ada lagi penumpukan sampah yang akan dikelola," jelasnya.
Setiap pegawai, rata-rata membawa dua kilogram sampah yang nantinya akan diolah oleh DLH menjadi pupuk organik. Pupuk tersebut akan dibagikan pada petani dengan tujuan menekan biaya produksi dan meminimalisir penggunaan pestisida.
Untuk limbah non organik seperti plastik akan dikumpulkan untuk didaur ulang atau dijual kembali, hasilnya akan dikumpulkan dari setiap OPD untuk diberikan pada warga tidak mampu. Rata-rata setiap dinas bisa menghasilkan Rp50 ribu-Rp100 ribu per hari.
Sampah tersebut dapat menghasilkan pupuk dan nilai uang untuk sampah nonorganik. Hasilnya yang akan disedekahkan, pupuknya dibagikan pada petani. Bisa dihitung berapa total yang terkumpulkan kalau semuanya rutin menjalankan program ini, terang dia.
Meskipun baru beberapa dinas yang diterapkan program tersebut, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Setda Cianjur dan beberapa OPD lainnya. Namun dia menargetkan dalam setiap harinya ada dinas yang menerapkan program tersebut.
"Targetnya semua dinas, setelah itu menjadi contoh pada warga untuk menjalankan program yang sama. Jadi selain turut menjaga kebersihan juga ikut bersedekah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018