Cianjur (Antaranews Jabar)- Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur, Jawa Barat, melakukan pendekatan keagamaan untuk membantu warga binaan agar hidup lebih baik setelah bebas.

Kehidupan pesantren yang diterapkan di Lapas Cianjur, menjadi sesuatu yang wajib diikuti warga binaan dengan harapan dapat mempertebal iman sebagai bekal setelah keluar dari lapas .

"Setiap Senin-Kamis, kegiatan keagamaan berjalan secara rutin. Tidak ada hari tanpa mengaji dan melaksanakan salat wajib dan sunat. Sehingga, jam kunjungan berbeda dengan lapas lain," kata Kalapas Cianjur Yuniarto pada wartawan Jumat.

Dia menuturkan setiap pagi dipadatkan kegiatan ibadah, sehingga jam kunjungan baru dibuka pada pukul 10.00 WIB, sedangkan lapas lain jam kunjungan sejak pukul 08.00 WIB.?

Mendekatkan warga binaan dengan agama menjadi salah satu upaya untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar. Saat menjadi pesakitan ada sesuatu yang mereka pelajari sehingga membuahkan hasil selepas masa hukuman.

"Warga binaan perlu tetap teguh iman dan pendiriannya selama berada di dalam lapas. Bukan tanpa alasan, saat ini maraknya persoalan narkoba di dalam lapas menjadi perhatian banyak pihak," katanya.

Pihaknya mengimbau warga binaan harus terus memerangi narkoba meskipun sedang dalam proses pembinaan. Kasus narkoba memang masih tergolong tinggi karena kondisi wilayah yang termasuk daerah perlintasan.

"Cianjur rentan menjadi salah satu titik peredaran narkoba. Hingga saat ini tercatat 242 orang yang dibina akibat tersandung masalah narkoba dari total 765 warga binaan," katanya.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018