Garut (Antaranews Jabar) - Sekolah menengah pertama negeri di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum seluruhnya mampu menerapkan penerimaan peserta didik baru secara daring (PPDB Online) 2018 karena keterbatasan perangkat komputer, jaringan, serta personel.

"Di Garut ini belum semua SMKN menerapkan daftar online, karena terkendala perangkat, jaringan dan kesiapan SDM," kata Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong kepada wartawan di Garut, Selasa.

Ia menuturkan, sebanyak 30 sekolah penyelenggara PPDB tahun ajaran 2018/2019 di Garut, hanya ada satu sekolah yang menerapkan sistem PPDB daring yakni SMP Negeri 2 Garut.

Sekolah lainnya, kata dia, sementara melaksanakan PPDB secara manual yakni pihak orang tua siswa datang langsung ke sekolah yang dipilihnya.

"Yang belum bisa online artinya orang tua harus datang langsung ke sekolah untuk mendaftarkan anaknya," katanya.

Ia menyampaikan, pemerintah daerah menargetkan pada tahun berikutnya SMP berstatus negeri di Garut sebesar 50 persen sudah bisa menerapkan sistem PPDB daring.

Terutama, lanjut dia, sekolah yang peminatnya banyak akan secepatnya diberlakukan PPDB secara daring, sehingga masyarakat akan mudah mendaftarkan anaknya sekolah ke tingkat SMP.

"Terutama sekolah yang ada di kawasan perkotaan yang siswanya selalu membludak kita terapkan online," katanya.

Ia mengungkapkan, belum terlaksananya PPDB secara daring tersebut bukan hanya persoalan perangkat atau jaringan, dan SDM tetapi persoalan masyarakat yang belum bisa mengakses teknologi internet.

Akibatnya, kata dia, sekolah negeri di Garut tersebut sementara belum dapat menerapkan pembukaan penerimaan siswa secara daring karena menyesuaikan dengan kondisi masyarakat.

"Ya seperti yang tadi dijelaskan, jadi faktornya banyak kenapa di Garut belum semuanya online, karena melihat masyarakatnya juga masih banyak yang belum tahu," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018