Bandung (Antaranews Jabar) - Kandidat Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut dua, Anton Charliyan mengatakan, ideologi dan agama harus saling mengisi bukan saling dibenturkan.

"Agama dan ideologi, dasar dari akhlak, ideologi dasar dari negara harus saling mengisi dan menyangkut toleransi," ujar Anton saat menanggapi pertanyaan mengenai hubungan antara ideologi dan agama dari panelis, Jumat.

Menurutnya, ujian dalam hubungan antara ideologi dengan agama yakni toleransi. Menurutnya, akan percuma apabila masyarakat makmur namun jiwanya tidak sehat, hingga akhirnya membuat negara tidak akan stabil.

"Toleransi akan diuji ketika kita jadi mayoritas, mampukah kita saling menghormati menghargai umat minoritas," kata dia.

Menurut dia, menjadi pemimpin harus bisa berdiri di atas semua golongan agama yang tak memihak satu kepercayaan saja. Sehingga diperlukan ketegasan pemimpin yang mampu merangkul semua agama apalagi Jabar merupakan provinsi yang plural.

"Pemimpin di Jabar memiliki kapasitas menjunjung tinggi pluralitas," kata dia.

Ia juga menyinggung terkait benturan yang mengatasnamakan agama. Menurutnya, seluruh gerakan radikal itu bukan gerakan agama justru membenturkan antara agama dengan ideologi.

"Masalah terjadinya benturan gerakan radikal itu bukan gerakan agama. Saya tekankan itu hanya mengatasnamakan agama, justru ingin membenturkan agama dengan ideologi," kata dia.

 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018