Bandung  (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyumbangkan darah untuk Ghairan, laki-laki berusia 12 tahun yang divonis dokter mengidap penyakit anemia aplastik dan saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung.

Ghairan yang merupakan warga Sukabumi ini menderita penyakit kelainan darah yang terjadi ketika sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah baru, baik sel darah merah, darah putih, maupun trombosit.

Kisahnya sempat viral di berbagai platform media sosial seperti Whatsapp Group.

Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Yuni Rahmawati dan Wisnu Ragasaputra ini per harinya minimal butuh 8 labu trombosit dan 2 labu sel darah merah.

Karena untuk orang normal, idealnya memiliki trombosit 150.000-450.000, sementara Ghairan trombositnya bisa anjlok hingga 20.000. Sementara kadar hemoglobin (hb) anjlok di angka 8, dari idealnya 10-16.

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Jawa Barat ini menyumbangkan darahnya mampir ke Kantor Palang Merah Indoneia (PMI) Jalam Aceh, Kota Bandung.

"Kami dapat kabar, bahwa di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) ada seorang anak memerlukan golongan darah O+. Kebetulan saya O+, sesuai, mudah-mudahan bisa membantu pasien tersebut," kata Aher Jumat.

Sebanyak 450 ml darah disumbangkan oleh Aher dan ia menuturkan bahwa stok darah di PMI Kota Bandung saat bulan Ramadhan ini memang berkurang. Jumlah pendonor darah berkurang sebanyak 60 persen.

Dengan berkurangnya pendonor darah, tentu akan mempengaruhi persediaan darah. Para pendonor yang masih aktif menyumbangkan darahnya setelah waktu berbuka puasa hanya sekitar 40 persen atau 50-60 pendonor.

Maka dari itu, Aher mengajak seluruh masyarakat untuk tak sungkan mendonorkan darahnya dan donor darah itu keren, kata Aher, `life style` hidup sehat yang bermanfaat bagi sesama juga bagi kesehatan diri.

"Alhamdulillah saya biasa donor darah rutin, karena ternyata donor darah itu bisa membantu orang lain, bisa menyelamatkan orang lain, sesama kita, saat yang sama kita juga sehat," kata Aher.

Saat darah diambil, kata Aher, ada rangsangan sel darah baru untuk terbentuk kembali dan setelah diambil, dua hari kemudian sudah kembali cairan darah yang diambil.

"Dengan banyak minum air putih, dua hari sudah normal kembali cairan 450 ml sudah tergantikan," tuturnya.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018